• Berita Terkini

    Jumat, 15 November 2019

    Saat Puluhan Penyandang Disabilitas Adu Luwes di Catwalk di Kebumen

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sebanyak 65 peserta mengikuti lomba modelling yang digelar dalam rangka Hari Pahlawan di Pendopo Kecamatan Kebumen, Kamis (14/11/2019). Menariknya, peserta adalah para penyandang disabilitas.

    Mereka terdiri dari 30 anak penyandang disabilitas dan 35 orang penyandang tuna rungu. Aksi mereka pun tak kalah dengan model. Dengan luwes, mereka berlanggak-lenggok di atas "catwalk". Menariknya lagi, busana yang mereka kenakan ada yang dilengkapi dengan bahan dari limbah yang telah disulap menjadi menarik.

    Kegiatan yang dihelat Paguyuban Penyalur BPNT dan Pendamping PKH Kecamatan Kebumen itu sekaligus dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional.

    Kepala Dinsos PPKB Kebumen Dwi Budi Satrio, mengatakan kegiatan ini menjadi bukti bahwa wilayah Kecamatan Kebumen sudah inklusi secara sosial. Dimana, keberadaan penyandang disabilitas merupakan hal biasa dan dapat diterima keberadaannya di tengah masyarakat.

    "Prinsip inklusi ini no one behind artinya tidak ada satupun yang ditinggal, kegiatan perlombaan semacam ini merupakan upaya memenuhi hak bagi penyandang disabilitas sesuai dengan keminatan mereka," katanya di sela kegiatan.

    Budi Satrio berharap pihak pemerintah terus mendukung keberadaan kaum disabilitas. Salah satunya dengan mengupayakan sarana prasarana ruang publik yang ramah untuk kaum difabel. Seperti haknya fasilitas trotoar untuk tuna netra dan perlengkapan fasilitas untuk kaum difable. "Ini rangkaian menuju Kebumen inklusi. Fasilitas publik yang ramah difabel seperti trotoar dan fasilitas pelayanan di kantor pemerintahan," imbuhnya.

    Budi Satrio menambahkan, para difabel memiliki hak dan kesempatan yang sama dengan warga masyakat lain. Baik dalam hal pendidikan, pekerjaan hingga karir. Dimana sejauh ini beberapa sekolah telah menjadi sekolah inklusi. Pada bagian fasilitasi pekerjaan, Pemkab telah menggandeng LSM seperti USAID dalam rangka memberikan kesempatan difabel dapat berkarir.

    "Memang kebanyakan dari para difabel masih takut akan bullying yang dapat diterimanya. Kami terus mengupayakan dapat memenuhi hak penyandang disabilitas, dan terutamanya kami mengajak masyarakat untuk lebih memberikan ruang kepada kaujm difable bahwa mereka juga berhak mendapatkan hal yang sama dengan masyarakat lain," ujarnya.

    Tak hanya lomba modelling, pada kesempatan itu juga juga digelar permainan tradisional yang dikuti 35 peserta, yakni diantaranya lomba makana kerupuk dan isyarat lagu kebangsaan sebanyak 42 peserta. (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top