• Berita Terkini

    Kamis, 07 November 2019

    NU Dukung Penuh GNKK Menuju GGU

    KEBUMEN (Kebumenekspres.com)-Ormas Islam terbesar di Kebumen mendukung penuh upaya Pemerintah Daerah dalam usahanya menjadikan Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong (GNKK) menuju Geopark Global UNESCO (GGU). Dimana untuk mewujudkan GGU diperlukan kekuatan pentahelix.

    Pentahelix sendiri melibatkan lima unsur yakni pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha dan media. Terkait dengan GNKK menuju GGU Pemkab Kebumen sendiri telah melakukan study Banding ke Geopark Kaldera Toba Sumatera Utara yang telah ditetapkan sebagai GGU.

    Ketua Tanfidziyah PCNU Kebumen KH Dawamudin Masdar MPdI menyampaikan pada prinsipnya PCNU Kebumen mendukung upaya Geopark Kebumen untuk bisa go Internasional. “Geopark mempunyai dampak positif terhadap masyarakat. PCNU mendukung upaya pemerintah agar GNKK bisa go Internasional,” tuturnya, Rabu (6/11).

    KH Dawamudin juga menyampaikan upaya pengembangan Geopark Kebumen harus berpijak pada tiga prinsip. Ini meliputi konservasi, edukasi dan pengembangan ekonomi lokal. “Dengan demikian manfaatnya akan sangat banyak. Baik itu manfaat kepada alam mapun manusia,” ungkapnya.

    Adapun dukungan riil PCNU Kebumen kepada Geopark salah satunya yakni mengimbau  kepada seluruh lembaga pendidikan di lingkungan yakni LP Maarif NU Kebumen untuk mengunjungi geopark yang ada di Kebumen. “Semua Badan Otonom (Banom) NU dan lembaga-lembaga di lingkungan PCNU Kebumen akan mendukung GNKK menuju GGU,” tegasnya.

    Sementara itu Kepala Diskominfo Kebumen Cokro Aminoto SIP MKes menyampaikan untuk mengembangkan geopark banyak hal yang musti dilakukan. Ini meliputi Bahasa (language), seperti kampung ngapak. Dengan demikian perlukan pula Kamus Bahasa Ngapak dan lainnya.

    Hal lain yakni Masyarakat (traditions). Dalam riset DRD di Karanggayam terdapat 42 tradisi masyarakat sejak lahir hingga meninggal. Kerajinan tangan (handicraft) juga tak kalah penting. Untuk itu dibuat sentra-sentra kerajinan tangan dan cinderamata. “Makanan dan kebiasaan makan (foods and eating habits) geo kuliner dan makanan khas. Selain itu musik dan kesenian (art and music). Ini seperti seni tradisional jam janeng, ebleg, wayang ketoprak khas dan lainnya,” ungkapnya.

    Geopark juga penting mengungkap sejarah suatu tempat (history of the region). Ini seperti sejarah legenda desa diwajibkan dibuat sebagai bagian dokumen RPJMDes. Hal lain yakni cara kerja dan teknolgi (work and technology) seperti bengkel kerja, open kithchen atau lainnya. “Tak kalah penting yakni agama (religion) yang dinyatakan dalam cerita atau sesuatu yang dapat disaksikan,” ungkapnya.

    Cokro Aminoto menambahkan hal penting lainnya yakni bentuk dan karakteristik arsitektur di masing-masing daerah tujuan wisata architectural characteristic in the area). Tata cara berpakaian penduduk setempat (dress and clothes). Sistem pendidikan (educational system) dan aktivitas pada waktu senggang (leisure activities). (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top