Hal ini ditegaskan oleh Direktur RSDS Kebumen dr Widodo Suprihantoro. Ini mengingat beberapa waktu lalu RSDS Kebumen sempat dikabarkan kembang kempis lantaran belum turunnya dana dari BPJS. Pihaknya pun membantah jika belum turunnya dana dari BPJS berpengaruh terhadap pelayanan kepada pasien. “Pelayanan menjadi hal yang paling utama bagi kami,” tuturnya beberapa waktu lalu.
Ditegaskannya, meski sempat mengalami keterlambatan, namun itu menjadi hal yang wajar. Jika sampai RSDS mengalami kekurangan dana, tentunya pihaknya akan melaksanakan berbagai terobosan untuk mengatasi hal tersebut. “Jadi tidak mungkin itu akan berpegaruh pada pelayanan kepada pasien,” ungkapnya.
Disampaikan pula selama November ini RSDS telah menerima dana dari BPJS selama dua kali. Dana tersebut aman jika digunakan hingga akhir tahun 2019. Sehingga masyarakat tidak perlu merasa khawatir akan pelayanan. “Dana kami pastikan aman. Selain itu terkait dengan pelayanan juga tidak ada masalah. Masyarakat tidak perlu marasa khawatir,” tegasnya.
Dokter Widodo Suprihantoro juga menegaskan RSDS Kebumen sama sekali tidak membeda-bedakan pelayanan baik kepada pasien BPSJ atau umum. Semua dilayani dengan biak. Dalam November ini, RSDS Kebumen telah menerima dua kali transfer dana dari BPJS. Pertama yakni Rp 8,9 miliar dan yang kedua Rp 9,6 miliar. “Sekali lagi kami memastikan dana aman,” ungkapnya.
Pihaknya juga menegaskan selama ini hubungan RSDS dan BPJS serta Pemerintah Daerah terjalin dengan baik. Jika RSDS ada kendala tentunya Pemerintah Kabupaten Kebumen juga tidak akan tinggal diam. Ini mengingat RSDS merupakan RS milik Pemerintah Kabupaten Kebumen. “Sehingga tidak benar jika ada yang menyampaikan, RSDS kekurangan dana sehingga mempengaruhi pelayanan. Kami memastikan dana cukup dan pelayanan prima,” ucapnya. (mam)
