• Berita Terkini

    Sabtu, 30 November 2019

    2020, Program Angkutan Gratis Kebumen Bakal Dihapus

    KEBUMEN (kebumenekspres.com) Program Pelayanan Angkutan Gratis Bagi Pelajar Miskin dan Warga Miskin (Pakis Gamis) akan ditiadakan pada tahun 2020. Pakis Gamis merupakan salah satu program unggulan Pemkab Kebumen dalam rangka penurunan kemiskinan yang inisiasi oleh Mantan Bupati Kebumen Ir H Mohammad Yahya Fuad SE dan wakilnya H Yazid Mahfudz.

    Sekedar mengingatkan, saat menjabat sebagai Bupati Kebumen Ir H Mohammad Yahya Fuad SE melakukan berbagai macam inovasi. Ini tentunya untuk mengatasi persoalan kemiskinan di Kabupaten Berselogan Beriman ini. Beberapa program diantaranya ambulan gratis untuk keluarga miskin dan Angkutan gratis. Selain itu program pemugaran untuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), program Jamkesda, hingga program Kampung Inggris Kebumen (KIK) dan Kampung Arab Kebumen (KAK).

    Program Pakis Gamis sendiri selam ini telah berjalan empat tahun. Ini kali pertama diujicobakan pada tahun 2016 melalui APBD Perubahan untuk tiga kecamatan. Totalnya sebanyak 1.400 pelajar mendapatkan program tersebut di daerah Kecamatan Rowokele, Karanggayam dan Sempor. Tahun 2017, Pemkab mengalokasikan Rp 3,75 miliar dengan penerima manfaat 3.120 pelajar dan 1.300 warga miskin.

    Program terus berlangsung. Pada tahun 2018 program ini kembali dialokasikan anggaran Rp 2,5 miliar untuk penerima manfaat sebanyak 4.439 pelajar miskin dan 722 warga miskin. Terakhir pada tahun 2019 ini, alokasi anggaran Rp 1,3 miliar dengan penerima manfaat 2.315 pelajar miskin dan 125 warga miskin.

    Salah satu Anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Kebumen Wahid Mulyadi, saat dikonfirmasi membenarkan adanya penghapusan program tersebut oleh Banggar. Menurutnya, penghapusan mendasari bahwa program tidak memenuhi rasa keadilan bagi seluruh warga miskin di Kebumen. "Juga adanya pemalsuan karcis karena masih menerapkan cara manual," tuturnya, Jumat (29/11/2019).

    Wahid menjelaskan penghapusan program bukan semata terjadi untuk angkutan gratis. Tetapi juga beberapa pekerjaan di lain OPD seperti pemeliharaan Alun-alun Karanganyar dan Gombong serta Pengadaan Kendaraan dinas di lingkungan Pemkab Kebumen. "Ini memang kebutuhan mendesak Pilbup dan adanya kenaikan iuran BPJS Kesehatan sehingga butuh penyesuaian anggaran," ungkapnya.

    Menanggapi hal tersebut,  Bupati Kebumen H Yazid Mahfudz saat ditemui usai melaksanakan Sholat Jumat, mengaku menghormati keputusan Badan Anggaran DPRD Kebumen. Terlebih, angka kemiskinan di Kebumen kini sudah menurun sejak tahun 2016. Saat ini kemiskinan berada di kisaran 17,47 persen. "Tidak apa-apa, kan yang menghapus DPRD. Selain itu angka kemiskinan di Kebumen sudah mengalami penurunan, ” katanya.

    Diminta menanggapi hal tersebut, istri Mantan Bupati Kebumen Hj Lilis Nuryani Fuad mengaku prihatin dengan adanya penghapusan program angkutan gratis tersebut. Pasalnya program tersebut mempunyai maksud yang sangat baik, yakni mencerdaskan masyarakat. Angkutan gratis akan sangat membantu pelajar dan masyarakat yang tidak mampu. "Saya sangat prihatin, tapi mau gimana lagi itu kebijakan pemerintahan  yang sekarang. Kita kan program nya ingin mencerdaskan masyarakat
     dengan angkutan gratis untuk pelajar, terutama masyarakat yang tidak mampu,"ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top