• Berita Terkini

    Rabu, 09 Oktober 2019

    Wagub Jateng: Dana Desa untuk Penanggulangan Kemiskinan


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin meminta Dana Desa (DD) dioptimalkan untuk penanggulangan kemiskinan. Pasalnya, di Kebumen sendiri kondisi kemiskinan perlu ditangani oleh seluruh elemen pemerintahan termasuk desa. Besarnya alokasi DD, tentu dapat efektif membantu penurunan angka kemiskinan.

    Menurutnya DD selama ini telah banyak diserap untuk pembangunan fisik. Untuk itu, pemerintahan desa perlu memanfaatkan untuk sektor yang lain yang berhubungan dengan kemiskinan. Ini seperti halnya peningkatan ekonomi, pemberdayaan masyarakat maupun penanggulangan kemiskinan.

    "Dana desa dapat dimaksimalkan dengan baik untuk peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan. Penanggulangan kemiskinan harus menjadi komitmen bersama baik kepala daerah, desa, swasta, dan elemen masyarakat lain,” katanya saat memberikan arahan pada Rakor Sinergitas Penanggulangan Kemiskinan, Selasa (8/10/2019) di Pendopo Bupati Kebumen.

    Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin menjelaskan selain pemaksimalan dana desa, penting juga optimalisasi program satu perangkat daerah satu desa binaan. Meskipun sejauh ini masih belum menjangkau seluruhnya, namun diharapkan program inisiatif Pemprov dapat dioptimalkan.

    "Kendala penanganan kemiskinan salah satunya basis data yang belum akurat. Kami dari Pemprov telah memulai untuk berani merubah data agar tepat sasaran, dan kini Kementerian telah memberlakukan," tuturnya.

    Program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, lanjutnya, kini masih fokuskan pada penanganan kemiskinan secara terintegrasi. Salah satunya upaya penyambungan beberapa daerah seperti di Brebes. Selain itu penyambungan di wilayah Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen.

    Dalam lawatan di Kebumen itu,  Taj Yasin juga akan menyambangi beberapa titik. Selain Pendopo Bupati Kebumen, juga dijadwalkan mendatangi Balai Desa Brecong Kecamatan Buluspesantren untuk menyalurkan bantuan. Selain itu juga akan menyambangi panti milik Pemerintah Provinsi di Kecamatan Prembun.

    Di Kebumen sendiri, angka kemiskinan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, telah mengalami penurunan signifikan. Kendati demikian hingga kini Kebumen masih berada di urutan kedua terbawah di Jawa Tengah dalam persentase kemiskinan.

    Dalam kurun waktu 2015-2018, persentase kemiskinan turun dari 20,44 persen menjadi sebesar 17,47 persen. Dalam angka yakni 241.900 penduduk pada tahun 2015 menjadi 208.660 penduduk pada tahun 2018. Angka kemiskinan turun sebesar 2,97 persen atau 33.240 jiwa.

    Wakil Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto mengatakan dilihat dari kinerja penurunan kemiskinan baik dari jumlah maupun presentase penduduk miskin Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, Kebumen termasuk 10 besar terbaik. Selain itu, secara program maupun alokasi anggaran juga telah dimaksimalkan dengan baik untuk penanggulangan kemiskinan. "Kinerja penurunan kemiskinan kita belum optimal. Artinya dimungkinkan masih ada program dan kegiatan penanganan kemiskinan yang kurang efektif dalam pelaksanaannya," katanya yang juga merupakan Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah itu.

    Kendati penurunan angka kemiskinan sangat menggembirakan, dalam dokumen RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023, pada tahun 2019 Kabupaten Kebumen diprediksikan akan menjadi kabupaten termiskin. Ini dengan proyeksi angka kemiskinan 15,70-16,70 persen.

    "Target angka kemiskinan pada akhir periode RPJMD tahun 2021 sebesar 15,45 persen perlu usaha keras kita bersama untuk mencapainya. Pencapaian target RPJMD membutuhkan dukungan dan komitmen dari seluruh stakeholders melalui sinergitas program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan," jelasnya.

    Terkait dengan penanggulangan kemiskinan, lanjut Arif, memiliki empat strategi. Ini meliputi mengurangi beban pengeluaran, meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin. Selain itu yakni mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha mikro dan kecil serta mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.

    Sementara itu, Bupati Kebumen H Yazid Mahfudz menyampaikan menanggulanggi kemiskinan diperlukan komitmen semua pihak. Ini  termasuk dukungan Pemerintah Provinsi. Menurutnya ada dua potensi besar Kebumen yang memiliki multiflier effect terhadap penanggulangan kemiskinan yakni Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong (GNKK) dan pembangunan Kawasan Industri Kebumen (KIK).

    "GNKK dapat digunakan untuk pemberdayaan masyarakat. Sedangkan KIK dapat menjadi sarana menyerap tenaga kerja serta peluang-peluang usaha pendukung KIK bagi masyarakat. Sehingga akan berpengaruh besar dalam penanggulangan kemiskinan," ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top