• Berita Terkini

    Jumat, 04 Oktober 2019

    Siswa SMPN 2 Prembun Belajar Kepemimpinan

    KEBUMEN - Puluhan siswa SMP Negeri 2 Prembun mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) bagi calon pengurus Osis, di Aula Sekolah setempat, baru - baru ini. Mereka mendapatkan materi pembekalan Pelatihan baris berbaris hingga Photo Jurnalistik.

    Kepala sekolah SMP Negeri 2 Prembun, Darsono, melalui pembina OSIS, Budi Santosa SPd mengatakan ada sebanyak 70 peserta yang mengikuti pelatihan LDK ini. Mereka terdiri dari kelas 7 dan 8. Ia mengungkapkan pelatihan dasar ini bertujuan memberikan bekal kepemimpinan kepada Pengurus OSIS, yang nantinya akan menjadi pemimpin di organisasinya.

    "Untuk menjadi pemimpin yang baik tentu dibutuhkan bekal yang cukup untuk menjalankan organisasinya," kata Budi Santosa, Selasa (1/10/2019).

    Lebih lanjut Budi Santosa mengatakan, kegiatan LDK memberikan kiat kepada peserta bagaimana organisasi bisa berjalan. Salah satunya, kemampuan menggerakkan orang lain, baik secara perseorangan maupun kelompok di dalam suatu organisasi sehingga menimbulkan kemauan dan kemampuan untuk melakukan suatu dalam mencapai tujuan organisasi.

    Sedangkan tujuan akhir dari kegiatan ini, adalah meningkatkan dan memantapkan mutu kepemimpinan, meningkatkan kemampuan berorganinsasi bagi para pengurus organisasi sekolah sehingga mampu mengelola organisasi dengan baik dan terarah. "Kepemimpinan meliputi berbagai dimensi, dan berfungsi sebagai salah satu piranti penggerak, motor atau motivator sumber daya yang ada di dalam organisasi, sehingga peran kepemimpinan diharapkan mampu mendinamisasikan organisasi dalam mencapai tujuan,"ujarnya.

    Selain itu para peserta LDK juga mendapatkan pelatihan Jurnalistik. Mereka mendapatkan pemateri dari salah satu Pemateri Photo Jurnalistik Ahmad Saefur Rohman dari Harian Pagi Kebumen Ekspres.

    Ahmad Saefurrohman menyampaikan, pada prinsipnya untuk membuat karya foto jurnalistik butuh kepekaan penglihatan. Foto jurnalistik bukan sekadar jeprat-jepret semata. Ada etika yang selalu dijunjung tinggi, ada pesan dan berita yang ingin disampaikan, ada batasan batasan yang tidak boleh dilanggar, dan ada momentum yang harus ditampilkan dalam sebuah frame.

    "Pewarta foto juga dituntut sigap dalam menangkap setiap “momentum” dari sebuah peristiwa, membingkainya dengan dalam sebuah gambar yang berbeda dari apa yang dilihat oleh khalayak awam, untuk mendapatkan foto sedemikan itu tentunya diperlukan keahlian yang cukup," jelasnya.

    Di samping itu, Saefur menambahkan, sebuah foto jurnalistik juga harus memiliki judul yang singkat untuk caption, yang berisi tiga sampai empat kata. Dalam caption foto jurnalistik, sebaiknya hanya ada dua sampai tiga kalimat yang informatif, dan dalam mengambil foto jurnalistik, hendaknya kita juga harus memahami terlebih dahulu konsep dan dasar jurnalistik.

    “Seorang pewarta foto sebaiknya harus memahami dulu apa dasar-dasar jurnalistik utamanya unsur 5 W 1 H, karena hal ini akan membantu kita dalam mengambil foto jurnalistik yang bagus,” pungkasnya. (fur)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top