• Berita Terkini

    Kamis, 17 Oktober 2019

    Polres Kebumen Waspada Fenomena "Crosshijaber"

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Polres Kebumen mewaspadai fenomena "Crosshijaber", dimana trend laki-laki mengenakan jilbab layaknya perempuan muslimah. Sejumlah petugas pun diterjunkan ke lapangan untuk mencegah  trend "Crosshijaber" yang menyimpang tersebut.

    Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan mengatakan, ia telah memerintahkan seluruh personelnya yang tengah melaksanakan safari sholat berjamaah di masjid untuk ikut mengawasi komunitas Crosshijaber yang mungkin saja ada di Kebumen.

    "Kami tidak mau kecolongan. Melalui personel yang ada, kami lakukan pemantauan ke sejumlah masjid. Jangan sampai trend tersebut masuk ke Kebumen," jelas AKBP Rudy Cahya Kurniawan, Selasa (15/10/2019).

    Trend Crosshijaber membuat perempuan resah, karena bisa saja perempuan muslimah jadi jadian itu masuk ke tempat wudhu dan membaur dengan para perempuan muslimah.  Sedang tempat wudhu ataupun toilet perempuan harus steril dari jamaah laki-laki.

    "Nanti jika kita berhasil menangkap pelaku Crosshijaber di Kebumen , akan kita tindak sesuai hukum yang berlaku. Pelaku Crosshijaber harus ditinak tegas, karena meresahkan," tandas Kapolres Kebumen.


    Para pelaku Crosshijaber diketahui tidak segan untuk membaur dengan para jamaah muslimah saat kegiatan keagamaan.  Beberapa foto yang diunggah oleh komunitas Crosshijaber, mereka sengaja selfie dan masuk ke masjid dan membaur dengan para muslimah lainnya.

    Di sisi lain, Kapolres menegaskan, penyebaran faham radikal juga menjadi ancaman serius. Faham yang mengatasnamakan agama sebagai alasan untuk menyakiti dan menebar teror ketakutan sangat merugikan banyak pihak.

    "Semua agama mengajarkan kebaikan dan kedamaian. Tak satu agama pun yang menganjurkan kekerasan," katanya saat menggelar tatap muka dengan anggota Polwan, Rabu (16/10).

    AKBP Rudy mengatakan, tatap muka dengan Polwan rutin dilakukannya bersama pejabat utama Polres.  Tatap muka yang dilakukan lebih banyak membahas tentang tugas Polwan dalam melayani masyarakat.

    "Melalui pertemuan itu, diantaranya, kami sampaikan agar Polwan tidak mengikuti faham radikal berkedok agama. Sebagai anggota Polri, faham radikal harus dilawan bersama, termasuk oleh Polwan," jelas Kapolres sembari mengatakan ada 47 personel Polwan di Polres Kebumen.

    Melalui kegiatan tatap muka dengan para Polwan, serta kegiatan rohani yang digelar oleh Polres Kebumen, AKBP Rudy berharap personelnya tidak ada yang terpapar faham radikal termasuk Polwan. "Siapapun anggota yang terbukti mengikuti faham radikalisme akan ditindak tegas. Harus kita lawan bersama," tandasnya.(win/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top