• Berita Terkini

    Rabu, 30 Oktober 2019

    Mobdin Baru Siap Antar Sang Menteri

    JAKARTA - Mobil dinas baru untuk anggota Kabinet Indonesia Maju telah tersedia. Mobil bakal diserahkan untuk operasional menteri pada pertengahan November 2019.

    Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Sesmenseneg) Setya Utama mengatakan, mobil dinas baru untuk para menteri telah tersedia. Mobil tersebut berjenis Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid.  "Saat ini mobil sedang dalam pengecekan dan penyelesaian administrasi," katanya, Selasa (29/10).

    Dikatakan, terdapat 101 unit mobil yang sudah datang. Dan rencananya akan diberikan para menteri pada pertengahan November."Kemungkinan pertengahan November agar bisa bersamaan menyerahkannya," kata Setya.

    Setya mengatakan, pihaknya tak memaksa anggota kabinet untuk menggunakan fasilitas negara tersebut. Akan tetapi, sebaiknya untuk acara kenegaraan diwajibkan untuk digunakan.  "Untuk acara-acara kenegaraan sebaiknya mereka pakai, untuk memudahkan akses, dikenali oleh petugas keamanan," tandas dia.
    Selain itu, Setya juga mengatakan untuk mobil dinas Presiden baru selesai produksi pada akhir Desember 2019. Kemungkinan dua unit Mercedes-Benz S 600 Guard baru bisa mengantar Presiden Joko Widodo pada Januari 2020.  "Mobil Presiden akan selesai produksi di akhir Desember, shipping dan lain-lain. Mungkin Januari (2020) baru bisa operasional," tuturnya.

    Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid merupakan kendaraan yang ramah lingkungan. Sedan itu menggantikan model sebelumnya, Toyota Crown Royal Saloon, yang sudah dipakai jajaran menteri selama satu dekade sebelumnya antara tahun 2009 – 2019.

    "Kepercayaan pemerintah, kami harapkan dapat mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan, sekaligus kian meyakinkan masyarakat atas keseriusan pemerintah dalam mendorong percepatan pengembangan kendaraan elektrifikasi di industri otomotif nasional,” kata Vice President Director PT Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto, dalam keterangan tertulisnya.

    Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid memakai platform Toyota New Global Architecture (TNGA) yang mengusung tiga pilar yakni Agility, Stability, dan Visibility. Fungsinya memperkuat struktur sasis hingga meningkatkan performa kendaraan pada titik terbaiknya.

    Sedan itu memiliki panjang 4.910 mm, lebar 1.550 mm, tinggi 1.455 mm, dan wheelbase 2.920 mm. Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid menggunakan mesin A25-FXS berkapasitas 2.487cc 4 silinder Dynamic Force Engine yang menghasilkan power maksimum 184 PS pada 6.000 rpm dan torsi maksimum 221 Nm pada 3.800-5.400 rpm.
    Untuk tenaga listrik, Toyota Crown mengaplikasikan electric motor dengan power 143 PS dan torsi 300 Nm sejak pedal gas diinjak. Menggunakan transmisi Electronically Controlled CVT, sedangkan baterai memakai jenis Nickel-metal Hydride (Ni-MH).

    Sinergi motor listrik dan motor bakar lewat kendali HSD II membuat mobil dengan radius putar 5,3 meter itu mencatat konsumsi bensin yang lebih irit. Menggunakan standar pengetesan JC08, konsumsi bahan bakarnya sekitar 20,8 km/L.

    Selain lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar, Toyota Crown juga memiliki emisi yang rendah yang menjadikannya lebih ramah lingkungan yaitu 112.0 g/km.
    Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid dilengkapi perangkat safety SRS airbag pada driver and passenger seat, driver knee, driver and passenger side dan curtain shield pada kabin depan dan belakang, termasuk sasis TNGA yang diperkuat di beberapa sisi untuk meredam dampak tumbukan.

    Ada juga fitur Pre-Collision System (PCS) untuk mendeteksi keberadaan obyek di depan mobil seperti pejalan kaki dan pesepeda, Lane Departure Alert (LDA) yang akan memberikan peringatan dan membantu mengkoreksi kemudi jika mobil melebar hingga memotong jalur dari posisi seharusnya di jalan.

    Sedangkan Automatic High Beam (AHB) yang akan menyalakan lampu jauh atau high beam untuk meningkatkan jarak pandang pengemudi dan mengembalikan ke lampu utama ketika terdeteksi ada kendaraan di depan.
    Fitur lainnya adalah Dynamic Radar Cruise Control (DRCC), Blind Spot Monitor (BSM) dan Tire Pressure.

    Sebanyak 101 unit pengadaan sedan mewah dilakukan untuk mengganti Crown Royal Saloon, kendaraan sebelumnya karena usianya lebih dari 10 tahun. Dengan penawaran Rp 147 miliar dari anggaran negara Rp 152 miliar, atau sekitar Rp 1,5 miliar per unit. (gw/fin)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top