• Berita Terkini

    Sabtu, 12 Oktober 2019

    Kacang Hijau Bikin Petani Tersenyum di Musim Paceklik

    saefur/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Di tengah kemarau berkepanjangan berujung paceklik, komoditi kacang hijau membuat para petani di Kebumen setidaknya  sedikit tersenyum. Apalagi saat ini para petani tengah memasuki musim panen.

    Sayangnya, luasan lahan kacang hijau di Kebumen cenderung mengalami penurunan termasuk produktivitasnya yang juga menurun. Padahal, potensi kacang hijau di Kebumen cukup bagus.

    Muslimin (50) salah satu petani kacang hijau Desa Sidomoro Kecamatan Buluspesantren mengatakan, kacang hijau mereka tanam di sela Musim Tanam (MT) sebelum nantinya lahan kembali ditanami padi.

    Sejak bibit ditebar pada Lebaran atau Agustus lalu, kacang hijau kini sudah memasuki masa panen.  "Setelah panen kemarin sawah langsung ditebari benih kacang hijau, sekitar 70 hari saat sekarang ini kami sudah mulai panen," kata Muslimin ditemui kemarin (17/10/2019.

    Dan, musim panen ini mereka syukuri. Mengingat, hasilnya lumayan bagus. Uniknya hasil bagus ini tak lepas dari panjangnya musim kemarau tahun ini dimana nyaris tak ada hujan turun selama 7 bulan.

    "Tahun ini panennya lebih banyak daripada tahun lalu. Kalau tahun lalu, (kacang hijau) banyak yang pada busuk karena keburu hujan (sebelum memasuki masa panen), " kata Muslimin diamini Suwito (55) petani lain.

    Tak hanya panen yang melimpah, harga kacang hijau juga membuat para petani tersenyum.  Harga kacang hijau saat ini tembus Rp 12 hingga Rp 13 ribu.
     "Kami bisa menjual sekitar Rp 13 ribu perkilo untuk kacang hijau bersih dan kering," kata Dulah Syukur (60) warga Desa Adikarso Kecamatan Kebumen.

    Tak hanya bagi pemilik lahan, kacang hijau juga menjadi berkah bagi buruh tani pemetik kacang hijau. Musim panen plus harga bagus, membuat para buruh petik ini mendapatkan penghasilan tambahan.  Apalagi, dalam sehari para buruh bisa memetik 50 kg sampai 1 kuintal kacang hijau.

    Sumirah ini salah satunya. Dari hasil buruh memetik kacang hijau, Sumirah mengaku bisa mengantongi Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu. "Lumayan buat beli bumbu dapur," ujar Sumirah.

    Terpisah Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupeten Kebumen, Tri Haryono, mengatakan potensi komoditi kacang hijau di Kabupeten Kebumen sebenarnya cukup tinggi dengan luasan lahan mencapai 15.000-17.000 hektar.

    Sayangnya, tidak semua petani menanam kacang hijau. Dari luasan itu, hanya 10.500 hektare saja yang ditanami. "Luasan lahan penanaman kacang hijau di Kebumen cenderung menurun," kata Tri Haryono.

    Tak hanya luasan lahan yang menurun, produktivitas kacang hijau di Kebumen juga mengalami nasib serupa. "Tahun lalu hasil panen bisa mencapai 1,2 hingga 1,3 ton per hektar. Tapi sekarang penen hanya pada angka 6,8 kuintal perhektar," ujar Tri Haryono. (fur/cah)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top