• Berita Terkini

    Kamis, 17 Oktober 2019

    FKPAI Gelar Pelatihan Pemulasaran Jenazah

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kebumen menggelar pelatihan pemulasaraan jenazah. Kegiatan dilaksanakan dilaksanakan di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Putra Bangsa Kebumen, Selasa (15/10) kemarin.

    Selain perangkat desa kegiatan tersebut juga diikuti oleh mahasiswa Kampus STIE Putra Bangsa Kebumen. Kegiatan setidaknya diikuti oleh 50 orang peserta. Diharapkan para peserta dapat melakukan pemulasaran jenazah dengan baik.

    Ada beberapa tahap dalam pemulasaran jenazah. Ini dimulai dari memejamkan mata orang yang baru meningal jika terbuka. Setelah itu mendokanan, dan mengikat dagu agar tidak terbuka. Setelah itu menutup dengan kain.

    Setelah itu yakni memandikan, dan mengkafaninya. Terdapat aturan-aturan tertentu dalam memandikan mayit dan mengkafani mayit. Langkah selanjutnya yakni mensholati dan upacara pemberangkatan dan mengubur.

    Ketua FKPAI Kebumen Lukman Haris Al Hafidz menyampaikan kegiatan tersebut sangat penting. Ini mengingat praktik pemulasaran jenazah masih banyak orang yang belum bisa melakukannya. “ini sangat penting, karena banyak masyarakat yang belum bisa,” ucapnya. “Terlebih lagi juga tentang penanganan kepada jenazah yang harus ditangani sesuai dengan mahromnya,” tuturnya, yang juga merupakan Ketua PC  LTM-NU  Kabumen itu.

    Humas STIE Putra Bangsa Kebumen Eko Wardoyo menyampaikan kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi para mahasiswa. Ini karena ilmu seperti ini tentunya tidak didapatkan dibangku kuliah secara formal. Pihaknya berharap agar mahasiswa dapat mengikuti pelatihan tersebut dan nanti juga bisa menerapkan ilmunya di lingkungan masing-masing.

    Ketua Kelompok Kerja Penyuluh Pujiman mewakili Kepala Kankemenag membuka kegiatan Pelatihan Pemulasaran Jenazah tersebut. Dalam sambutannya pihaknya menyampaikan tugas penyuluh Kantor Kementerian Agama adalah menyampaikan progress pembangunan melalui Bahasa Agama. “Saat ini salah satunya adalah tentang moderasi beragama,” ungkapnya.

    Lebih lanjut Pujiman menyampaikan kegiatan tersebut merupakan program yang berkaitan dengan tugas kepenyuluhan. Tentang pemulasaraan Jenazah, menurutnya tidak semua orang bisa merawat jenazah dengan baik. Apalagi jika berkaitan dengan mahrom dan bukan mahrom. “Jangan sampai terjadi ketika ada jenazah perempuan, yang mengurusi adalah kaum laki-laki,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top