• Berita Terkini

    Kamis, 03 Oktober 2019

    Dawam: Paslon Bupati Tidak Harus Nasionalis Religius

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Ketua Tanfidziah PCNU Kebumen KH Dawamudin Masdar MPdI menyampaikan memimpin Kebumen tidak harus dari pasangan nasionalis dan religius. Pasalnya bisa juga pasangan Cabup dan Cawabup dari pasangan Nasionalis-nasionalis atau pun Religius-religius.

    Menurut KH Dawam memang bisa saja dari pasangan nasionalis dan religius, namun itu tidak berarti harus. Yang terpenting adalah bagi siapa yanakan tampil itu harus benar-benar memiliki komitmen untuk berjuang memajukan Kebumen.

    “Soal pasangannya nasionalis- religius itu tidak harus. Bisa juga nasionalis- nasionalis dan bisa juga religius-religius,” tuturnya, Selasa (2/10/2019).

    Ini didampaikan untuk menanggapi apa yang disampaikan oleh salah satu Pemerhati Politik Arif Yuswandono. Dimana sebelumnya memalui serangkaian argumentasi, Arif Yuswandono menyampaikan jika pasangan Cabup dan Cawabup Kebumen yang ideal yang  dari unsur nasionalis dan religius. Ini juga merujuk pada potret pasangan pemimpin terkini di tingkat nasional yakni Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin. Sedangkan regional Jawa Tengah yakni Ganjar Pranowo - Taj Yasin.

    Di samping punya komitmen untuk berjuang memajukan Kebumen, lanjut KH Dawam, orang itu harus beritegritas yang kuat. Tidak kalah penting yakni memiliki track records yang baik. Pihaknya juga menegaskan sebenarnya dalam konteks Kebumen dikotomi nasionalis-religius itu sudah tidak proposional. “Ini karena saat ini  para elit politik di Kebumen ini juga taat beragama. Mereka itu hampir semua sudah melaksanakan ibadah haji, bahkan umroh berkali-kali,” tegasnya.

    Disampaikan pula, nama-nama yang oleh Arif Yuswandono dikelompokkan  sebagai nasionalis seperti H Arif Sugiyanto SH, Dr Teguh Purnomo, Sujud Sugiarto,  Bambang Priyambodo dan lainnya, itu juga orang-orang yang taat beragama atau religius. “Artinya meskipun mereka nasionalis, sebenarnya mereka itu juga sangat religius,” ungkapnya.

    Selain itu Ketua DPRD Kebumen H Sarimun, H Sudarno  dari PDI Perjuangan dan H Agung Prabowo dari Partai Gerindra menurut KH Dawam juga tidak pas, kalau hanya dikatakan sebagai  nasionalis saja. Mereka justru tepat disebut sebagai tokoh politik kebumen yang "nasionalis sekalugus religius". (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top