• Berita Terkini

    Selasa, 22 Oktober 2019

    5 Pelajar Kebumen Raih Medali Perak di Malaysia

    KEBUMEN (kebumeneskpres.com)- Pelajar Kebumen kembali menoreh prestasi. Kali ini lima pelajar dari Kecamatan Sruweng berhasil mendapatkan mendali perak di Negeri Jiran Malaysia. Lima pelajar tersebut yakni Az Zahra  Maharani Putri Wibowo, Septi Qurothul Aini, Juliana Ayu Rakhmawati, Zaldy Tri Kristanto dan Virgiawan.

    Mereka berlima merupakan siswa SMP 1 Sruweng. Keberhasilan meraih medali perak tersebut dalam ajang lomba karya inovatif internasional di Malaysia. Ini pada lomba World Invention Competition and Exhibition yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai negara. Ini diantaranya Indonesia, Malaysia, United Kingdom Inggris, Turkey, Vietnam, Korea, Thailand, dan Philipina.

    Ajang kegiatan ilmiah WICA tersebut didukung oleh KBRI dan Kementerian Pendidikan Malaysia. Selain memperebutkan medali juga puluhan hadiah. Ini diantaranya empat Grand Prize beasiswa kuliah di Malaysia, beberpa fully funded cash money, dan Special Award antar negara. Dari beberapa penghargaan, masih  diseleksi lagi untuk mendapatkan hadiah tersebut.

    Para pelajar dari Sruweng tersebut menyajikan karyanya berupa tongkat sederhana bersensor untuk menolong penyandang tuna netra. Mereka mengawali kiprahnya  dalam ekstrakurikuler KIR dan jurnalistik di sekolah bersama teman-teman lainnya. Ada beberapa karya yang telah dibuat oleh para pelajar dari Sruweng tersebut bersama rekan-rekannya. Ini diantaranya Prototype Tongkat Penyantun (Penyandang Tunanetra) tersebut.

    Ditanya terkait persiapannya dalam lomba tersebut, mereka mengaku jauh-jauh hari berusaha keras, sering pulang sore untuk berlatih mempresentasikan karyanya. "Hari pertama lomba sangat menegangkan. Saat penjurian kami khawatir tidak mampu menjawab. Aapalagi kemampuan bahasa Inggris kami masih biasa. Ternyata yang ditanyakan Yuri sama seperti yang kami pelajari di sekolah dengan bimbingan Bu Asih, " ujar Zahra dengan berseri-seri.

    Para siswa pun mengaku tidak menyangka bisa sampai ke Malaysia. Namun meraka mengaku sangat bangga bisa mewakili sekolah hingga mendapatkan medali perak tersebut. Pelajaran yang dapat dipetik dari kegiatan tersebut  menurut Septi diantaranya karakter kerja keras, disiplin, dan kerjasama. “Siapa pun yang mau berdoa dan berusaha sungguh-sungguh, Insyaallah akan terkabul yang diinginkan,” katanya.

    Pesan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sruweng  Tjandra Agustina Dewanti kepada siswa sebelum berangkat ke Malaysia, agar senatiasa menjaga etika, ramah tamah, dan sopan santun selalu diingat. Setelah kembalinya dari Malaysia beliau juga berpesan agar tetap rendah hati, membumi, dan menghilangkan budaya kolonial seperti takut dan malu-malu saat menyampaikan pendapat. 

    "Kalian bukan hanya belajar ilmu pengetahuan, juga  mengenal langsung budaya negara lain. Seperti keberanian dan percaya dirinya pelajar negara lain dalam  menyampaikan pendapatnya. Satu hal lagi, saat berjuang jangan mudah runtuh semangatnya hanya karena omongan orang lain. Ibaratnya, pakailah kacamata kuda agar pandangan lurus ke depan. Untuk mendapatkan hasil terbaik pasti banyak ujian, tataplah ke depan, jangan mudah goyah oleh  gangguan kanan kiri,” tegasnya.

    Kegiatan ilmiah tersebut  berlangsung tanggal 2 sampai 7 Oktober 2019 di SEGI College. Ini meliputi exhibition, presentasi serta penampilan seni budaya. Dalam kegiatan tersebut, mereka juga menampilkan tari Nusantara sambil mengibarkan merah putih. Para siswa merasa sangat bangga bisa tampil apik dan membawa audience heboh dan ikut menari bersama mereka.  Ucapan terima kasih mereka sampaikan kepada Kepala Sekolah dan para guru serta  seluruh sponsor. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top