• Berita Terkini

    Jumat, 27 September 2019

    Waspada Potensi Konflik di Pilbup Kebumen 2020

    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Proses Pilkada atau Pilbup Kebumen 2020 masih setahun lagi. Namun, terjadinya konflik sosial menjadi salah satu yang harus diwaspadai. Dengan latar belakang itulah, Kesbangpol Kebumen menggelar  Seminar Peningkatan Kapasitas Masyarakat Sipil dalam Penyelesaian Konflik Sosial, Kamis (26/9/2019).

    Asisten I Setda Kabupaten Kebumen Hery Setyanto menegaskan Kabupaten Kebumen sejauh ini masih dalam situasi yang aman dan kondusif. Ini termasuk pada perhelatan Pemilu 2019 maupun Pilkades serentak yang telah berjalan dengan tertib dan lancar. Kendati demikian, masyarakat tetap harus waspada akan potensi munculnya konflik sosial. Ini dapat terjadi sewaktu-waktu.

    "Kita masih memiliki pekerjaan untuk mensukseskan Pilkades 5 November besok. Selain itu juga Pilkada 2020. Sebagai bentuk mitigasi diperlukan sinergitas TNI, Polri, Pemerintah dan masyarakat perlu ditingkatkan," katanya pada kegiatan yang digelar di Kecamatan Karanganyar tersebut.

    Seminar juga dihadiri Kepala Kantor Kesbangpol Kebumen Nur Taqwa Setiyabudi dan Muhammad Farid Cahyono dari UGM selaku narasumber. Adapun peserta berasal dari tokoh masyarakat, perwakilan kecamatan, pengurus partai politik dan tokoh pemuda di Kabupaten Kebumen.

    Disampaikan pula, beberapa konflik yang pernah terjadi di Kebumen perlu menjadi perhatian semua pihak. Ini agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Seperti halnya konflik Urut Sewu, tambak udang, ojek online dan ojek pangkalan. Selain itu juga organisasi MTA dan lain sebagainya. Menurut Hery, yang perlu ditekankan dalam penanganan konflik sosial adalah upaya pencegahan.

    "Intensifkan koordinasi pemangku kepentingan dan mengembangkan sistem penyelesaian secara damai dengan memberdayakan forum yang ada. Kami juga berharap jajaran di lingkungan pemkab terus berupaya memberikan kepastian hukum dan penyelesaian masalah dengan tepat," tegasnya.

    Sementara itu dari Kantor Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah Soewondo menilai kerawanan Pilkada 2020 terdapat beberapa hal.  Ini seperti halnya daftar pemilih, perusakan APK, kampanye terbuka, netralitas ASN, pendudukan TPS oleh pendukung. Kemudian juga logistik pemilu, penghitungan suara, mobilisasi massa usai pengumuman pemenang hingga pengepungan kantor penyelenggara pemilu. "Meskipun sejauh ini di Jawa Tengah maupun Kebumen kondusif, tetapi hal tersebut perlu diwaspadai oleh semua pihak," ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top