• Berita Terkini

    Rabu, 25 September 2019

    SMPN 1 Karangsambung Maju Tingkat Nasional Lomba Sekolah Adiwiyata

    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Bersama empat sekolah lain di kabupaten Kebumen, SMP Negeri 1 Karangsambung meraih predikat sebagai sekolah Adiwiyata Provinsi Jawa Tengah 2019. Ini mendasar Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/11/0017749.

    Untuk itu SMP Negeri 1 Karangsambung berhak mendapatkan tiket maju penilaian Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional.

    Penetapan ini menjawab tuntas informasi terhambatnya penilaian yang semula dijadwalkan pada tahun 2018. Setelah melampaui pemantaun dari Kemntrian Lingkungan Hidup dari Kabupaten Kebumen, sekolah layak untuk direkomendasikan maju ke tingkat provinsi.

    Dalam pengelolaan lingkungan, sekolah berupaya keras menjadikan kondisi tetap asri, bersih, dan meminimalkan produksi sampah. Terutama sampah non-organik. Hal ini selaras dengan tujuan awal program adiwiyata yaitu  menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah. Sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya penyelamatan lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia.

    Penerimaan penghargaan berlangsung di gedung Sasana Widya Praja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah. Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan sosialisasi program penilaian untuk tingkat nasional.

    Hadir dalam kesempatan itu 89 sekolah penerima se-Jawa Tengah. Menurut data tahun 2019 ada 349 sekolah namun yang dinyatakan lolos dan layak berpredikat sebagai sekolah adiwiyata hanya 89 sekolah, lima diantaranya adalah dari kabupaten Kebumen.

    Penetapan ini juga sekaligus sebagai bukti pengakuan secara sah, SMP Negeri 1 Karangsambung sukses mengawal visi sekolah berwawasan lingkungan. Penataan lingkungan sekolah sudah dimulai sejak 2015 silam, hingga pada 2017 masuk sebagai sekolah adiwiyata kabupaten Kebumen.

    Kepala SMP Negeri 1 Karangsambung Dra Siti Makmuroh menyampaikan hal yang menjadi kendala teknis baginya salah satunya adalah kondisi sekolah berada di wilayah pegunungan. Jika musim kemarau tiba, lingkungan menjadi kering karena minimnya sumber air. Oleh karena itu, sekolah mengupayakan ketercukupan air melalui pembuatan lubang biopori. “Kini tidak kurang dari 100 lubang disiapkan sekolah untuk menjaga kondisi sumber air utama (sumur sekolah) tidak cepat kering,” tuturnya, Selasa (24/9).

    Namun demikian, lanjutnya, kelebihan sekolah ini adalah berada di wilayah Kawasan Geopark Karangsambung yang memiliki potensi batuan geologi dari hasil pengendapan air laut. Keindahan alamnya menjadikan sekolah ini juga menjadi sorotan wisatawan dari berbagai daerah bahkan manca negara yang hendak melaukan kunjungan atau observasi geologi. “"Besar harapan kami mampu meraih predikat sekolah adiwiyata di tingkat nasional tahun depan," ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top