• Berita Terkini

    Senin, 09 September 2019

    Puluhan Pusaka Dijamas di Kuwayuhan

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Di Bulan Muharram atau Syura Komunitas Garda Mangkunegara melaksanakan menjamas 73 pusaka.  Jamas pusaka di bulan syura memang telah menjadi tradisi dan budaya turun-temurun sejak zaman dulu. Hal ini dapat ditemui di berbagai wilayah di Tanah Jawa.

    Pusaka dijamas di kediaman Ketua Garda Mangkunegara Arif Prihantoro Diprojo Desa Kuwayuhan, Kecamatan Pejagoan, Minggu (8/9/2019). Beberapa pusaka tersebut antara lain keris, tombak, kujang dan pedang

    Banyaknya pusaka membuat poses jamasan membutuhkan waktu lama. Bahkan hingga Minggu malam Pukul 20.00 WIB jamasan pusaka  belum selesai.

    Ketua Garda Mangkunegara Kebumen Arif Prihantoro Diprojo menyampaikan sejumlah perlengkapan sebelumnya telah dipersiapkan sebelum prosesi penjamasan. Tujuan penjamasan pusaka adalah bentuk nguri-uri kebudayaan kabumian di sasi (bulan) Suro. "Jamasan ini untuk mengedukasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda akan budaya," tuturnya.

    Jamasan dimaksudkan untuk membersihkan dan sekaligus simbol bersih diri. Menurut Arif, terdapat dua teknik penjamasan pusaka, yakni kering dan basah. Teknik penjamasan kering ditujukan untuk jenis pusaka yang masih bagus warangannya. "Teknik penjamasan basah dengan perendaman dilakukan untuk bilah pusaka yang berkarat," imbuhnya.

    Dalam jamasan tersebut juga diikuti beberapa pegiat budaya seperti Hargo Yohanes Rekso Budoyo dan Gus Solahudin. Adapun pusaka yang dijamas itu merupakan koleksi pribadi dan titipan dari pihak yang mendukung kegiatan tersebut. Pusaka tersebut dari era Kahuripan sampai Kamadhikan (garap baru).

    Arif menegaskan jamasan pusaka merupakan bentuk perawatan.  Tidak hanya di bulan Syura, jamasan dapat dilaksanakan kapan saja. Kendati demikian banyak yang tidak sempat untuk melakukan hal tersebut. Untuk itu sebagai bentuk perawatan setidaknya jamasan dilaksanakan setahun sekali. “Kalau tidak dijamas nanti tosan aji akan berkarat dan bisa rusak akibat kurang perawatan,” paparnya.

    Pihaknya menambahkan membahas tentang keris secara garis besar terdapat dua hal. Ini meliputu eksoteris dan esoteris. Eksoteris merupakan kekuatan yang nampak (Dzohir) dari sebuah keris. Adapun esoteris merupakan kekuatan yang tidak nampak (batin). Ini meliputi kekuatan mistis atau gaib yang ada di dalamnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top