KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Malang benar nasib Tuyem warga Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar. Nenek berusia 77 tersebut ditemukan tak bernyawa di saluran irigasi termasuk wilayah Desa/Kecamatan Sruweng atau sekitar 11 km dari rumahnya, Sabtu (14/9/2019) akhir pekan kemarin.
Pertama kali, jenasahnya ditemukan warga yang sedang melintas sekitar pukul 09.00 WIB. Selain jenasah, polisi yang segera datang setelah mendapatkan laporan, mendapati uang tunai Rp 123 ribu yang disimpan di dalam amplop.
Pertama kali, jenasahnya ditemukan warga yang sedang melintas sekitar pukul 09.00 WIB. Selain jenasah, polisi yang segera datang setelah mendapatkan laporan, mendapati uang tunai Rp 123 ribu yang disimpan di dalam amplop.
Namun demikian, polisi tidak menemukan identitas pada jenasah korban. Polisi yang melakukan identifikasi korban tidak bisa melacaknya karena kondisi jenasah yang diperkirakan sudah meninggal 2 hari sebelum ditemukan. Sidik jari korban tidak terbaca Mambis, alat canggih milik polisi.
Hingga kemudian, keluarga korban datang ke Unit INAFIS Sat Reskrim Polres Kebumen sambil membawa KTP milik korban, Minggu (15/9) siang.
Baru setelah itu diketahui, sidik jari korban yang direkam di tempat kejadian perkara (TKP) sama dengan data KTP korban yang dibawa oleh keluarganya.
"Saat dicocokkan, sidik jari keduanya identik. Sidik jari yang kami ambil di tangan korban, dengan data KTP sama," jelas Kapolres Kebumen AKBP Robertho Pardede melalui Kabag Ops Polres Kebumen Kompol Cipto Rahayu, Minggu (15/9) sore.
Kompol Cipto Rahayu mengatakan, korban diketahui meninggalkan rumah hari Jumat (13/9) pagi. Namun dari pihak keluarga tidak mengetahui kemana tujuan korban pergi dari rumah.
"Keluarga sudah mencari korban di sekitar rumahnya namun tidak ditemukan, hingga akhirnya tersiar kabar Polres Kebumen sedang menangani kasus mayat perempuan tanpa identitas yang viral di Medsos. Selanjutnya keluarga korban melakukan konfirmasi kebenaran informasi itu sambil membawa KTP Nenek Tuyem," kata Kompol Cipto Rahayu.(cah)
Hingga kemudian, keluarga korban datang ke Unit INAFIS Sat Reskrim Polres Kebumen sambil membawa KTP milik korban, Minggu (15/9) siang.
Baru setelah itu diketahui, sidik jari korban yang direkam di tempat kejadian perkara (TKP) sama dengan data KTP korban yang dibawa oleh keluarganya.
"Saat dicocokkan, sidik jari keduanya identik. Sidik jari yang kami ambil di tangan korban, dengan data KTP sama," jelas Kapolres Kebumen AKBP Robertho Pardede melalui Kabag Ops Polres Kebumen Kompol Cipto Rahayu, Minggu (15/9) sore.
Kompol Cipto Rahayu mengatakan, korban diketahui meninggalkan rumah hari Jumat (13/9) pagi. Namun dari pihak keluarga tidak mengetahui kemana tujuan korban pergi dari rumah.
"Keluarga sudah mencari korban di sekitar rumahnya namun tidak ditemukan, hingga akhirnya tersiar kabar Polres Kebumen sedang menangani kasus mayat perempuan tanpa identitas yang viral di Medsos. Selanjutnya keluarga korban melakukan konfirmasi kebenaran informasi itu sambil membawa KTP Nenek Tuyem," kata Kompol Cipto Rahayu.(cah)
Berita Terbaru :
- Puluhan Bus Masuk Terminal Kebumen Jalani "Ramp Check"
- MPLS, Siswa MI Pangempon Diajak Belajar Tanggulangi Bencana
- Kena Proyek Pemerintah Pusat, Nelayan Tegalretno Minta Bupati Bangun TPI
- Kalung Anti Maling Ternak Sita Perhatian di Ajang CODEX Expo
- Ciptakan 48 Karya Canggih, UPB Kebumen Gelar Pameran Teknologi
- Investor Tiongkok Tertarik Industri Garam di Jateng
- Wagub Jateng Terima Utusan Melaka, Perkuat Kerja Sama Industri dan Pendidikan