• Berita Terkini

    Senin, 30 September 2019

    "Mahluk Halus Balita" Bikin Heboh Puring

    KEBUMEN(kebumenekspres.com) - Biasanya saat peserta kuda lumping (Ebleg) kesurupan, suasana akan terlihat ekstrem dan  menakutkan. Dimana peserta yang kesurupan akan melakukan hal-hal diluar kewajaran manusia. Ini seperti memakan kaca, bara api dan lainnya. Namun bagaimana jadinya jika mahluk yang merasuki peserta ternyata masih balita?

    Hal inilah yang disajikan pada pentas kuda lumping di Desa Tambakmulyo Kecamatan Puring. Pentas seni yang dilaksanakan oleh Paguyuban Sekar Mulyo Budoyo itu pun cukup penghibur dan mengundang decak tawa para penonton. Paguyuban yang dipimpin oleh Ki Jaenal itu dibawah bimbingan Paguyuban Ebleh Kebumen Aji (EKA). Dalam kesempatan itu hadir pula Ketua Paguyuban EKA Ki Slamet dan Kepala Desa Tambakmulyo Puring Basuki.

    Dalam permainan kuda lumping sudah bukan rahasia lagi, jika dalam permainannya mengikut sertakan mahluk halus. Ini tentunya agar peserta kesurupan. Namun jika mahluk halus yang merasuki ternyata masih balita, tingkahnya pun menjadi sangat lucu.

    Saat mau minum, bukan air kelapa atau air kembang yang diminta, melainkan susu yang dimasukkan dalam dot. Selain itu tingkah tariannya juga sangat menggemaskan. Ini seperti menjulurkan lidah, melompat-lompat dan lainnya. Bahkan dalam kesempatan tersebut dirinya meminta untuk dibuatkan ayunan. Peserta yang kerasukan  mahluk halus balita juga suka meledek pemain lainnya.

    Sontak adanya hal tersebut pun disambut dengan tawa para penonton. Pemain yang kerasukan mahluk halus balita ini akhirnya berhasil mencuri perhatian para penonton. Ini wajar sebab selama ini permainan kuda lumping jarang yang menyajikan kekocakan.

    Dalam sambutannya, Ketua Paguyuban Sekar Mulyo Budoyo Karangmulyo Ki Jaenal menyampaikan pentas seni dilaksanakan dalam rangka Syuran atau memperingati Bulan Syura. Selain itu juga untuk menyajikan hiburan kepada masyarakat. “Group Ebleg dari Sekar Mulyo Budoyo meraih pemenang lomba juara 2 Kabupaten Kebumen,” tuturnya.

    Sementara itu Ki Slamet dalam kesematan tersebut juga menyampaikan selama ini minat masyarakat terhadap kesenian Ebleg meningkat. Mayoritas Group Ebleg telah mengantongi Surat Keterangan Terdaftar (SKT). Kendati demikian terdapat pula beberapa group yang belum memiliki SKT. “Untuk group yang belum memiliki SKT diharapkan segara mengurus. Adapun Paguyuban EKA sendiri kini telah terdaftar di KemenkumHAM,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top