• Berita Terkini

    Minggu, 29 September 2019

    Kemarau 2019 Diprediksi Masih Panjang

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Musim kemarau berkepanjangan diprediksi masih akan berlangsung cukup lama. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan baru akan terjadi pada awal November mendatang.

    Ini artinya, krisis air bersih yang dialami sejumlah wilayah di Kabupaten Kebumen juga masih akan belum berakhir. Warga pun sangat mengandalkan bantuan air bersih dari Pemkab Kebumen yang disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

    Untungnya, bantuan mengalir. Tak hanya dari lembaga dan instansi, bantuan juga datang dari perorangan. Seperti yang terlihat  Sabtu (28/9/2019), BPBD Kebumen menyalurkan bantuan air bersih dari Tiga Bersaudara, HD Sriyanto SH MH MM, Darmono SH dan dr Usodo. Bantuan sebanyak 12 tanki itu, salah satunya disalurkan kepada warga Desa Tugu Kecamatan Buayan, persisnya di Dukuh Kalisemo desa setempat.

    Bantuan pun disambut antusias warga yang sudah menunggu dari pagi dengan ember dan benda-benda yang dapat dipergunakan menampung air. Tak sampai 30 menit, air bersih setara 4 ribu liter itu ludes tak bersisa.

    HD Sriyanto yang mengantarkan sendiri bantuan air bersih ke warga Tugu, mengatakan, kemarau panjang memang membuat sejumlah warga Kebumen betul-betul kesulitan memenuhi air bersih. Advokat senior di Kebumen itu melihat sendiri bagaimana warga Tugu begitu gembira saat menerima bantuan. "Mudah-mudahan bantuan ini dapat meringankan beban warga," kata Sriyanto yang kemarin didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kebumen, Salam SH.

    HD Sriyanto kembali menegaskan, bantuan tersebut murni aksi sosial. Tidak ada tendensi apapun, apalagi bila dikaitkan dengan politik. "Betul-betul murni bantuan karena saya melihat sulitnya warga mendapatkan air bersih. Tidak ada kaitannya dengan hal lain," ujar tokoh yang memang namanya mulai disebut layak bersaing pada gelaran Pilkada Kebumen 2020 tersebut.

    Di tempat yang sama, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kebumen, Salam SH menyampaikan, BPBD mendapatkan alokasi anggaran Rp 360 juta untuk bantuan air bersih bagi warga yang membutuhkan. "Adapun stok BPBD 1450 tanki," imbuhnya.

    Hingga September, BPBD telah menyalurkan 600 tanki untuk memenuhi permintaan air bersih kepada warga 70 desa di 14 kecamatan. Yang patut disyukuri, kata Salam, bantuan juga mengalir dari berbagai pihak, seperti dari Tiga Bersaudara kemarin.

    Bantuan yang mengalir itu, membuat Salam optimis, persediaan bantuan air bersih aman hingga musim penghujan tiba. "Menurut prediksi BMKG, musim hujan baru turun pada awal November. Jadi bantuan dari pihak ketiga ini sangat membantu. Persediaan bantuan air bersih aman sampai November," ujar Salam sembari mengapresiasi Tiga Bersaudara yang notabenenya bukan lembaga atau instansi.

    Sartini, warga Desa Tugu mengatakan, mereka sudah mengalami krisis air bersih sejak Mei, atau sekitar 7 bulan. Sejak saat itu, mereka kesulitan mendapatkan air bersih.
    Jadi, bantuan air bersih sangat bermanfaat bagi mereka. Air itu bisa digunakan untuk minum dan memasak. Sementara, kebutuhan mandi dan mencuci, mereka terpaksa menggunakan air sungai yang berjarak sekitar 1 km dari rumahnya di RT 4 RW 4 Desa Tugu. "Kami sangat berterimakasih ada bantuan air bersih," ujarnya.

    Perangkat desa Tugu Slamet Pujiarno, mengatakan, ada sekitar 5000 jiwa di Desa Tugu yang mengalami krisis air bersih. Beruntung, warga memiliki sarana lain seperti Pamsimas serta sumur bor bantuan dari warga perantauan sehingga krisis air bersih tidak terlalu parah. "Tahun ini agak mendingan karena ada fasilitas air. Tahun lalu lebih parah," ujarnya. (cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top