• Berita Terkini

    Jumat, 20 September 2019

    Kampung Garam Kebumen Bakal Diresmikan

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)– Kabupaten berselogan Beriman kini memiliki pengelolaan garam. Ini dengan kemampuan produksi garam mencapai 36 ton. Kampung ini tersebar di 12 kelompok petambak garam. Rencananya Kampung Garam Kebumen bersama unit pengolah usaha garam di Pantai Desa Mirit Petikusan Mirit, akan diresmikan Selasa (24/9/2019) mendatang.

    Peresmian akan dilaksanakan bersamaan dengan kampanye gemar makan ikan (gemari). Dalam peresmian tersebut juga durencanakan akan mengundang Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti. Adapun 12 kelompok petambak garam juga mendapat binaan dari tiga kementerian. Ini meliputi Menko Kemaritiman, Menko Perekonomian serta Menteri Kelautan dan Perikanan.

    Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen Laode Haslan didampingi Kabid Usaha Perikanan Sigit Dwi Purnomo saat jumpa pers di Ruang Pers Center Kebumen, Rabu (18/9).

    Acara dipandu langsung Kabag Humas Setda Kebumen Drs Budhi Suwanto MSi. Dalam acara tersebut hadir juga Ketua Kelompok Usaha Garam “Jagad Kidul” Desa Mirit Petikusan, Kecamatan Mirit Puji Santoso.

    Kabag Humas Setda Kebumen Budhi Suwanto menyampaikan usaha garam di Kabupaten Kebumen sangat potensial. Apalagi Kebumen memilki kawasan pantai sepanjang 57 kilometer. Usaha garam juga dapat melengkapi sektor Pariwisata Kebumen. “Bupati juga berharap ke depannya kebutuhan garam rumah tangga dapat dicukupi oleh para pengusaha garam tersebut,” tuturnya.

    Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kebumen Laode Haslan menyampaikan sebenarnya usaha garam rakyat di Kebumen dimulai secara resmi sejak 2018.  Tepatnya bulan Februari 2018. Ini dimulai saat pihaknya bersama dengan beberapa kelompok petambak garam diundangi acara penyuluhan perikanan pemanfaatan tunnel pengolah garam rakyat  di Pantai Bunton, Adipala, Cilacap.

    Sejak itu para petani petambak garam di Kebumen mulai bergairah.  Para petambak garam tak segan bergotong royong membeli peralatan pengolahan garam. Ini untuk membeli peralatan demplot tunnel dari berbagai bahan. Pembuatan garam dengan sistem tunnel adalah membuat bak-bak penguapan yang dilapisi plastik HDPE di bagian bawah, kemudian ditutup plastik UV di bagian atas.

    “Produksi garam rakyat di Kebumen sampai Juli lalu sudah mencapai 36 ton. Itu dihasilkan dari 12 kelompok petambak garam di Desa Mirit Petikusan Kecamatan Mirit, Desa Kaibon Kecamatan Ambal, Desa Tanggulangin Kecamatan Klirong, Desa Surorejan, Waluyorejo dan Sidoharjo Kecamatan Puring,” katanya.

    Pihaknya juga memperoleh bantuan dari APBD Provinsi Jateng senilai Rp 200 juta serta dari APBD kabupaten Rp 140 juta untuk bantuan pembuatan demplot sistem tunnel usaha garam rakyat. produksi garam rakyat Kebumen telah diuji laborat (SNI) dengan hasil kandungan NaCL (natrium clorida) 95,75. Artinya kandungan garam dapur telah memenuhi syarat sehingga untuk garam konsumsi tergolong sangat bagus. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top