• Berita Terkini

    Selasa, 17 September 2019

    9 Ribu Peserta Mundur dari Program PKH Kebumen

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pemkab Kebumen terus menggencarkan Program Keluarga Harapan (PKH). Sejauh ini, program tersebut berjalan baik. Setidaknya, terlihat dari banyaknya jumlah Penerima Manfaat (KPM) program PKH yang "mengundurkan diri".

    Data Dinsos PPKB Kebumen di tahun 2019, tercatat ada 70 ribu lebih Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui program PKH di Kabupaten Kebumen.

    "Dari jumlah tersebut ada sekitar 9000 lebih keluarga yang telah mengundurkan diri baik secara sukarela maupun karna unsur lainnya," kata  Kepala Dinsos PPKB Kebumen Dwi Budi Satrio saat kegiatan Jalan Sehat, Wisuda KPM PKH Mandiri, Santunan dan Beasiswa Anak Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Berprestasi di Halaman Kantor Kecamatan Petanahan, Minggu (15/9/2019).

    Hadir saat itu, Wakil Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, Kepala Dinsos PPKB Kebumen Dwi Budi Satrio, Forkopimcam Petanahan, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), serta masyarakat kecamatan Petanahan. Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati dan Kadinsos PPKB mewisuda  81 orang peserta Wisuda Keluarga Penerima Manfaat PKH Mandiri atau yang masuk dalam kategori graduasi mandiri atau KPM PKH yang secara sukarela mengundurkan diri karena pendapatan sudah dapat memenuhi kebutuhan secara mandiri.

    "Saya berharap untuk kedepan graduasi mandiri semakin banyak karena peningkatan status dari keluarga pra sejahtera menjadi sejahtera," kata Budi Satrio.

    Sementara itu, Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para KPM PKH yang diwisuda. Yang berarti keluarga itu secara peringkat telah mengalami peningkatan, dari pra sejahtera menjadi lebih sejahtera, dari belum mandiri menjadi mandiri, dari tidak berdaya menjadi berdaya.

    “Saya berharap, penerima manfaat PKH yang diwisuda bisa menularkan ilmunya sehingga nanti keluarga-keluarga lainnya pun dapat menjadi mandiri. Ini salah satu wujud keberhasilan PKH. Mampu mengubah mindset atau pola pikir KPM agar tidak selalu mengharapkan bantuan dari pemerintah. Namun mau, mampu, dengan penuh keyakinan dapat hidup mandiri dan sejahtera tanpa PKH,” ungkapnya.

    Salah satu  peserta wisuda Fatimah (40) mengatakan pengunduran dirinya dari program tersebut lantaran setelah merasa mampu hidup secara mandiri. Sebelumnya Fatimah merupakan salah peserta KPM yang menrima bantuan program PKH sebesar Rp 1 juta setiap kali pencairan. Dia beralasan masih banyak masyarakat yang lebih membutuhkan bantuan tersebut fatimah berharap KPM harus dapat hidup mandiri dan tidak bergantung dengan bantuan PKH.

    Di akhir acara wakil bupati Arif melepas ribuan peserta jalan santai yang diikuti  2000 peserta serta dimeriahkan dengan pembagian puluhan doorprize. Arif beserta rombongan selanjutnya meninjau kelompok ternak di desa Ampelsari Petanahan.(fur)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top