• Berita Terkini

    Kamis, 22 Agustus 2019

    Puncak Peringatan Hari Jadi Kebumen Berlangsung Semarak

    foto-fotosaefur/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Puncak peringatan Hari Jadi Kebumen ke-390, yang berlangsung Rabu (21/8/2019), kemarin berlangsung meriah. Sejumlah kegiatan menyemarakkan peringatan hari istimewa bagi Kota Beriman tersebut.

    Upacara peringatan Hari Jadi Kebumen yang digelar Rabu pagi mengawali rangkaian acara. Suasana "Njawani" makin terasa dengan iringan gamelan ditambah para pejabat yang mengenakan busana adat Kebumen. Di saat yang sama, Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, melaunching baju adat Kebumenan itu.

    Bupati Yazid menyampaikan filosofis berbusana adalah ngejeni diri sendiri, ngajeni marang liyan, ngajini marang gusti (menutup aurat). Banyak daerah di Indonesia (Jawa Tengah) telah memiliki budaya adar sebagai simbol dari kebudayaan masing-masing.

    Gencarnya program pemerintah dalam melestarikan budaya daerah perlu direspon oleh pemerintah daerah. “Kebumen juga telah membakukan salah satu jenis busana adat yakni busana pengantin. Akan lebih lengkap kiranya apabila Kebumen juga memiliki busana adat lainnya,” katanya.

    Setelah rangkaian upacara, dilanjutkan dengan parade cepetan dan Pesta Rakyat "Tenongan" persembahan dari OPD, Kecamatan dan 460 desa/kelurahan se Kabupaten Kebumen. Acara ini terbuka untuk umu. Masyarakat disuguhi makanan tradisional gratis.


    Kemeriahan berlanjut pada sore hari. Yakni, Jamasan pusaka yang selama ini disimpan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen. Prosesi jamasan dipimpin oleh R Ng Arif Priyantoro Diprojo dan M Ng Hargo Yohanes Rekso Budoyo. Setelah dijamas, pusaka dikirab keliling Alun-alun Kebumen. "Jamasan pusaka ini merupakan kali pertama dilaksanakan," kata Kabag Humas Setda Kebumen Drs Budhi Suwanto MSi.

    Dijelaskan pula cikal bakal berdirinya Kabupaten Kebumen tidak terpisahkan dari sosok Ki Ageng Brodonolo. Yakni dari peristiwa Ki Ageng Bodronolo yang membantu penyediaan dan perbekalan pasukan Sultan Agung dalam menyerang Batavia. Peristiwa ini dianggap penting yang bisa dijadikan sebagai teladan.

    Dirunut dalam data kesejarahan, peristiwa penyerangan Sultan Agung tersebut terjadi dua kali, yaitu pada tahun 1628 dan 1629. Secara lebih spesifik, peran logistik lebih menonjol pada penyerangan Sultan Agung yang kedua.

    Dalam data kesejarahan, penyerangan Sultan Agung ke Batavia dimulai pada 21 Agustus 1629. Dua peristiwa tersebut dipandang tepat sebagai momentum berdirinya Kebumen. Hingga akhirnya Ki Bodronolo diangkat sebagai pemimpin Panjer pada tahun 1642 oleh Sultan Agung.

    Panjer pada masa Ki Ageng Bodronolo telah memenuhi kriteria adanya pemimpin, wilayah, sistem, rakyat, yaitu nilai-nilai yang diperjuangkan serta sejarah bersama.  Hari Jadi Kabupaten Kebumen berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 Tahun 2018 tentang Hari Jadi Kabupaten Kebumen yang semula 1 Januari 1936 kini diubah menjadi 21 Agustus 1629. Maka terhitung mulai 21 Agustus 2019 Kabupaten Kebumen genap berusia 390 tahun. (mam)

    “Harapannya dipakai pada setiap upacara Hari Jadi Kabupaten Kebumen. Selain itu dipakai pada tanggal 21 setiap bulannya. Adanya pakaian diharapkan dapat memberdayakan UKM Kebumen yakni UKM Batik. Selain itu juga medorong dinas teknis untuk menghidupkan kembali krajinan lurik di Kebumen yang kini hampir punah. Dimana di Desa Kemangguan Alian masih ada UKM  yang membuat batik lurik dengan alat yang sederhana,” terang Bupati.

    Terkait dengan peringatan Hari Jadi Kebumen, setelah upacara dilanjutkan dengan parade cepetan dan Pesta Rakyat "Tenongan" persembahan dari OPD, Kecamatan dan 460 desa/kelurahan se Kabupaten Kebumen. Acara ini terbuka untuk umu. Masyarakat disuguhi makanan tradisional gratis.

    Jamasan pusaka yang selama ini disimpan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen digelar sore. Ini dipimpin oleh R Ng Arif Priyantoro Diprojo dan M Ng Hargo Yohanes Rekso Budoyo. Setelah dijamas, pusaka dikirab keliling Alun-alun Kebumen. "Jamasan pusaka ini merupakan kali pertama dilaksanakan," kata Kabag Humas Budhi Suwanto.

    Dijelaskan pula cikal bakal berdirinya Kabupaten Kebumen tidak terpisahkan dari sosok Ki Ageng Brodonolo. Yakni dari peristiwa Ki Ageng Bodronolo yang membantu penyediaan dan perbekalan pasukan Sultan Agung dalam menyerang Batavia. Peristiwa ini dianggap penting yang bisa dijadikan sebagai teladan.
    Dirunut dalam data kesejarahan, peristiwa penyerangan Sultan Agung tersebut terjadi dua kali, yaitu pada tahun 1628 dan 1629. Secara lebih spesifik, peran logistik lebih menonjol pada penyerangan Sultan Agung yang kedua.

    Dalam data kesejarahan, penyerangan Sultan Agung ke Batavia dimulai pada 21 Agustus 1629. Dua peristiwa tersebut dipandang tepat sebagai momentum berdirinya Kebumen. Hingga akhirnya Ki Bodronolo diangkat sebagai pemimpin Panjer pada tahun 1642 oleh Sultan Agung.

    Panjer pada masa Ki Ageng Bodronolo telah memenuhi kriteria adanya pemimpin, wilayah, sistem, rakyat, yaitu nilai-nilai yang diperjuangkan serta sejarah bersama.  Hari Jadi Kabupaten Kebumen berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 Tahun 2018 tentang Hari Jadi Kabupaten Kebumen yang semula 1 Januari 1936 kini diubah menjadi 21 Agustus 1629. Maka terhitung mulai 21 Agustus 2019 Kabupaten Kebumen genap berusia 390 tahun. (mam/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top