• Berita Terkini

    Selasa, 13 Agustus 2019

    Kepala Daerah dan Wakil Rakyat Turut Berqurban di Lapas Semarang

     JOKO SUSANTO.
    SEMARANG-Sejumlah mantan kepala daerah dan wakil rakyat di sejumlah daerah di Jawa Tengah, berbondong-bondong berqurban di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Kedungpane, Semarang.

    Adapun penyembelihan hewan qurban pertama kali didoakan oleh ulama asal Ngaliyan, KH Thohir Kusnan, di taman aula kunjungan, pada Minggu (11/8/2019).


    Para tokoh itu adalah mantan Walikota Tegal, Ikmal Jaya, Ketua DPRD Kebumen nonaktif, Cipto Waluyo, Bupati Jepara nonaktif, Ahmad Marzuki, mantan Bupati Sragen, Untung Sarono Wiyono Sukarno, mantan Bupati Kebumen, Muhammad Yahya Fuad, mantan Bupati Purbalingga, Tasdi, dan Wakil Ketua DPR RI nonaktif, Taufik Kurniawan.

    Selain itu Kepala Lapas Semarang, Dady Mulyadi dan Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas, Triwibowo, juga turut berqurban.
    “Qurban ada kenaikan disini, tahun sebelumnya sapi hanya 7 sekarang 10, sedangkan dulu Kambing 18 sekarang 25, jadi total hewan qurban kali ini ada 35. Hewan qurban tersebut akan dipotong selama tiga hari berturut-turut sampai Selasa besok, hari pertama yang dipotong sapi 6 dan kambing 15,”kata Kepala Lapas Semarang, Dady Mulyadi, kepada Jawa Pos Radar Semarang, disela-sela penyembelihan.


    Adapun daging qurban tersebut, dijelaskan Dady, nantinya akan dibagikan kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP), warga yang membutuhkan, termasuk, lingkungan sekitar lapas, termasuk disalurkan ke Lapas Perempuan Semarang.

    Menurutnya, maasa Idul qurban merupakan masa sama-sama saling berbagi untuk kepedulian sosial dan lingkungan sekitar.
    “Nanti untuk para WBP sentral masak didapur, diberikan matang untuk mereka (WBP), kalau masyarakat sekitar dan yang membutuhkan tetap dalam bentuk daging. Kami melihat ada simpati dan nilai-nilai kemasyarakatan, baik didalam maupun diluar semakin meningkat,”sebutnya.


    Pihaknya juga memastikan, hewan qurban yang diberikan para WBP tanpa ada paksaan,melainkan kemauan sendiri mereka. Namun demikian, diakuinya, panitia lapas, memang lebih dahulu memberikan pengumuman, sedangkan mereka kebanyakan tertarik dan langsung mendaftar ke panitia. Pelaksanaan qurban kali ini, pihaknya menekankan, nilai-nilai bukan semata-mata hanya untuk menyembelih hewan, melainkan juga menyembelih sifat-sifat kejelekan pada manusia.

    Sehingga yang berbuat diluar norma, nanti kembali kepada norma yang berlaku, pihaknya juga ingin menenamkan nilai sosial, untuk memberi terhadap sesama dan yang membutuhkan.


    “Sehingga memberikan model nilai spirit kebersamaan, untuk menciptakan rasa ukhuwah islamiyah, terutama dalam moment ini rasa keadilan. Jadi mereka yang berlebih, bisa memberikan kepada mereka yang sangat membutuhkan,”ungkapnya.
    Untuk hewan paling besar, dijelaskan Staf Binkemas Lapas Semarang, Fajar Sodiq, dipotong pada hari pertama sumbangan hewan qurban dari mantan Bupati Sragen, Untung Sarono Wiyono Sukarno, dengan bobot sekitar 5 kuintal lebih.
    “Paling besar Sapi pak Untung dan keluarganya, dia sudah 4 tahun terakhir berqurban disini (Lapas), sekarang berlanjut lagi sekalipun sudah bebas,”imbuhnya. (jks)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top