• Berita Terkini

    Sabtu, 10 Agustus 2019

    Kebumen kini Punya Disabilitas Center

    FOTOISTIMEWA
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kabupaten Kebumen kini memiliki sebuah pusat layanan dan pengembangan kapasitas bagi para penyandang disabilitas. Ini setelah Yayasan Tradha, Gombong, mendirikan Ascendia Disabilitas Center.

    Peluncuran yang dikemas dalam acara soft launching Ascendia Center, dilakukan di Jl Anggrek 1, Kramantika, Kelurahan/Kecamatan Gombong, Minggu (4/8).  Hadir pada kesempatan itu, CEO Ascendia Project, dr Faiz Alauddien Reza Mardika, serta Dra Hj Lilis Nuryani dan Siti Nururrohmah dari yayasan Tradha.

    Tampak juga kemarin, perwakilan dari FK UGM dr Sri Awalia Febriana PhD SpKK, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Anna Ratnawati SKM MSi, Kepala Dinsos PPKB Kabupaten Kebumen dr HA Dwi Budi Satrio serta Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen, Agus Sunaryo serta perwakilan dari Alumni dan ina Health TV.

    CEO Ascendia Project, dr Faiz Alauddien Reza Mardika, menyampaikan Disabilitas Center ini diharapkan dapat menjadi wadah berkegiatan serta pengembangan kapasitas diri disabilitas di Kabupaten Kebumen.

    "Ada 4 pilar yang akan diusung oleh Ascendia Disabilitas Center yaitu, pendidikan anak usia dini pada disabilitas, pusat informasi dan advokasi, pengembangan ketrampilan, penciptaan lapangan pekerjaan bagi disabilitas," kata Dokter Reza, sapaan akrabnya, Kamis (8/8/2019).

    Pendidikan, menurut dokter Reza, merupakan isu yang sangat penting bagi disabilitas, karena akses pendidikan yang layak masih sangat sulit didapatkan. "Acapkali disabilitas mengenyam pendidikan pertama mereka diumur 10 tahun ke atas, sebagai contoh, ada banyak disabilitas yg mengenyam bangku SD diumur 11 tahun," kata dokter yang juga pimpinan PT Tradha Grup tersebut.

    "Bukan karena mereka tidak mampu, tapi tidak adanya kesempatan untuk mengaksesnya dan rendahnya kesadaran orang tua tentang pentingnya pendidikan bagi disabilitas. Mereka masih memiliki rasa malu dan cenderung menyembunyikan anak anak mereka," imbuhnya.

    Bahkan, keberadaan SLB yang seharusnya menjadi wadah dalam pengembangan diri disabilitas, malah masih menjadi momok bagi sebagian orang tua. "Oleh karena itu, Ascendia berkomitmen untuk dapat menyediakan layanan pendidikan yang layak sedini mungkin, dengan mendirikan Kelompok bermain dan belajar bagi anak-anak disabilitas yang berusia pre sekolah," imbuhnya.

    Pre school (pra sekolah), diharapkan dapat memaksimalkan potensi disabilitas di usia emas (golden age) sehingga mereka dapat lebih berkembang sesuai dengan potensi. "Selain itu peran orang tua juga sangat penting dalam pendidikan disabilitas
    ," imbuh putra Mantan Bupati Kebumen, Mohammad Yahya Fuad itu.

    Masih kata dr Reza, Ascendia juga memiliki Training center untuk mengasah ketrampilan disabilitas dalam beberapa bidang, antara lain Massage dan Salon dengan standar perhotelan, Cleaning service, Car wash, pembuatan sabun cuci.
    Program ini kemudian dilanjutkan dengan program magang untuk mengasah ketrampilan yang sudah dijalani para disabilitas serta memperkenalkan dunia pekerjaan bagi disabilitas. Program magang ini akan dikerjaan di anak anak perusahaan milik Tradha Group.  "Program ini diharapkan mampu menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan ketrampilan agar para disabilitas mampu bersaing dalam dunia pekerjaan," pungkas dr Reza. (cah).

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top