• Berita Terkini

    Minggu, 25 Agustus 2019

    Gamelan Pelat Besi Ala Sumardi Seng yang Tetap Eksis

    JOMBANG - Sumardi Seng. Pria warga Desa Jenis Gelaran, Bareng, Jombang Jawa Timur ini tak pernah berhenti berkarya. Bila sebelumnya aksesoris sepeda kuno atau sepeda ontel, kali ini, ada lagi karyanya yang masih terkait dengan logam.

    Berbahan pelat besi, Sumardi Seng, membuat gamelan. Bekas kandang sapi di belakang rumahnya, menjadi tempat berkaryanya selama 8 tahun terakhir. Di tempat tersebut, Sumadi dan 3 pekerjanya sibuk membentuk pelat besi seng menjadi beragam alat musik gamelan.

    Dengan telaten, pria yang akrab disapa Sumadi Seng ini menempa pelat besi hingga menjadi alat musik yang menghasilkan suara khas, mulai dari bonang, kenong, gambang, gong, baron, saron hingga kendang.

    Kerajinan gamelan sudah digeluti sejak tahun 2010 silam. Sumardi mendapatkan ilmu membuat alat musik tradisional ini saat bekerja di Solo, Jawa Tengah. Sejak saat itu, ia mengaku sudah bertekad akan ada orang yang bisa membuat gamelan di kampungnya itu. Dan, pada akhirnya Sumardi Seng yang memilih menekuni di desanya membuat gamelan.

    Sayangnya kini usaha yang dirintis Sumadi Seng tak berjalan mulus. Selama dua tahun pertama, ia kerap menuai kegagalan. Gamelan yang dihasilkan tak bisa memenuhi keinginan pemesan.

    Namun seiring berjalannya waktu, gamelan buatan Sumadi Seng banyak diminati pemusik tradisional. Pesanan pun berdatangan. Mulai dari Mojokerto, Jombang, hingga Bandung, Jawa Barat. “Ini saya mengerjakan pesanan dari Bandung,” terangnya.

    Untuk membuat satu set gamelan, Sumadi Seng membutuhkan waktu 2 bulan. Itu tak lepas dari cara pembuatan yang masih serba manual. Agar harganya lebih terjangkau, Sumadi Seng memilih menggunakan pelat besi yang didapat dari pasar loakan.

    “Harga gamelan satu set Rp 20 juta, kalau menggunakan bahan kuningan Rp 25 juta,” terangnya.

    Kendati demikian, kualitas gamelan buatan Sumadi Seng tak kalah dengan gamelan lainnya. Terbukti, pesanan tetap mengalir kepadanya.

    Karenanya Sumadi berharap, ke depan mendapatkan kemudahan akses modal untuk membuat gamelan dengan kualitas lebih bagus. Seperti gamelan Gongso dari Solo yang menggunakan bahan tembaga dan timah.

    “Keinginan saya yaitu ingin membuat gamelan yang kelasnya lebih bagus, seperti gamelan Gongso, hanya saja saat ini terkendala dana,” pungkas Sumadi Seng.

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top