• Berita Terkini

    Rabu, 14 Agustus 2019

    Capaskibraka Sambangi Rumah Dosaraso

    fotoistimewa
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Di tengah latihan  menghadapi peringatan HUT RI ke-74, sebanyak 47 anggota Capaskibraka Kabupaten Kebumen, Sabtu (10/8/2019) melakukan kegiatan sosial di Rumah Singgah Rehabilitasi Mental Dosaraso, baru-baru ini. Dalam kesempatan itu, para anggota Capaskibraka  memberikan bimbingan kepada para Penerima Manfaat (Penghuni) Dosaraso.

    Mereka dibagi tiga kelas. Meliputi kelas memasak dibimbing Shafna membuat roti goreng coklat, kelas musik dibimbing Januar mengajari bermain gitar dan mengajak menyanyi lagu-lagu dari D'Masiv 'jangan menyerah' dan 'laskar pelangi'.


    Adapun kelas menjahit dibimbing Azmar membuat Bros.  Setelah acara kelas bimbingan masing-masing pembimbing dan PM menyampaikan presentasi tentang hasil bimbingannya. Selama kegiatan, para anggota Capaskibraka dikoordinir oleh 6 Anggota Purna Paskibraka Indonesia (PPI). Usai kegiatan kelas dilanjutkan pemberian sumbangan sembako dan pakaian, serta pemotongan tumpeng dan makan bersama. 

    Sebaliknya dari Dinas Sosial memberikan bimbingan dan pengenalan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) yang disampaikan oleh Budi Wicaksono dan Fajar kepada anggota Capaskibraka.


    Koordinator kegiatan, Nouval didampingi  Budi Wicaksono, menyampaikan bahwa kegiatan sosial Capaskibraka ini didorong rasa ingin berbagi dengan saudara-saudara yang kurang beruntung.

    Sementara itu,  Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Birowo, didampingi  Kepala Seksi  Anwar, mengungkapkan apresiasinya atas kepedulian para Capaskibraka. Dikatakan, semangat untuk berbagi merupakan semangat kepahlawanan yang harus terus dihidupkan dalam hati para pemuda penerus bangsa.

    "Di era millennium sekarang, ancaman kita tidak perang secara fisik, tetapi perang proxy dengan cara merusak mental pemuda.  Indivisualisme juga sangat mendominasi era millennium, contoh yang sangat jelas, sekarang ditempat umum jarang orang saling berkomunikasi langsung, tetapi masing-masing lebih asyik dengan gadget masing-masing," ujarnya.

    Secara terpisah,Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB),  dr Budi Satrio, MKes sangat mengapresiasi insiatif para pemuda Capaskibra.  Kegiatan tersebut merupakan bagian program Positive Youth Development (PYD) atau Pengembangan Pemuda Posititip. 

    PYD ini sangat mendunia karena pemuda yang pada kodratnya baik dan berpotensi berprestasi di segala bidang.  Namun pemuda terancam dengan keberadaan virus VUCA (Volatile Uncertainly Complexity Ambiguity) atau cepatnya perubahan ketidak pastian kekomplekan serta ambigutas. 

    "Untuk itu pemuda harus menjadi pemuda yang Super Agil.  Pemuda Super Agil adalah pemuda yang memiliki pandangan jauh kedepan, memiliki kepekaan social, bersemangat kolaborasi, serta siap menerima dan adaptasi dengan perubahan sebesar apapun," ujar Budi Satrio.

    Dari aspek lain, Dosaraso yang didirikan pd 23 Desember 2017 juga merupakan berkah dari kepedulian sosial dan semangat Kebumen Inklusi.  Buah dari keprihatinan bersama atas banyaknya pemasungan kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), oleh keluarga maupun panti swasta. 

    Harapannya Dosaraso menjadi rehabilitasi sosial bagi penyandang cacat mental (ODGJ bekas psikotik), agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam masyarakat. Pada awalnya Dosaraso didirikan tanpa anggaran APBD II tetapi dari sumbangan para Donatur.

    Sampai sekarang walaupun Dosaraso milik Pemerintah Daerah, namun masih juga mengandalkan bantuan dermawan, sehingga sebagian besar tenaga merupakan relawan yang tidak dibayar. "Alhamdulillah Dosaraso semakin berperan dalam Pembangunan Kabupaten Kebumen," ujar Budi Satrio. (*)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top