 |
| ISTIMEWA |
Para peserta berasal dari Kecamatan Kebumen, Padureso, Adimulyo dan Kuwarasan. Selain itu dari Pejagoan, Klirong dan Prembun. Dalam pelatihannya peserta selain mendapatkan teori juga langsung melaksanakan praktik. Ini dimulai dari penyiapan media tanam berupa serbuk gergaji, bekatul dan lain sebagainya.
Kepala Dispora Wisata Kebumen Azam Fatoni menyampaikan pelatihan kewirausahaan tersebut dimaksudkan untuk mengentaskan pemuda pengangguran di Kebumen. Hingga kini ini tercatat terdapat 1.403 pemuda pengangguran. Bukan hanya pelatihan budidaya jamur saja, ada program perbengkelan dan pembuatan bola bagi para pemuda.
Disampaikan juga oleh Azam, setelah mengkuti pelatihan pemuda diharapkan dapat mempraktikannya. Sehingga nantinya pelatihan dapat berdampak pada pengurangan pengangguran di Kabupaten Kebumen. "Harapannya tentu pemuda dapat mempraktikkan secara mandiri ilmu dari pelatihan tersebut sehingga mampu mengurangi jumlah pemuda pengangguran," katanya.
Azam juga menerangkan tahun 2019 pihaknya mentargetkan penurunan pemuda pengangguran sekitar 200 orang. Jika ada program lain dari pemerintah pusat dan provinsi tentunya dapat lebih banyak yang akan tergarap. Hingga kinipangsa pasar jamur di Kebumen cukup bagus. "Pasar jamur sangat luar biasa termasuk rumah makan. Konsumen jamur banyak sekali. Ini tentu memiliki prospek yang baik," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kabupaten Kebumen Bagus Setiyawan menyampaikan program kewirausahaan menjadi salah pemberdayaan yang diupayakan Karang Taruna bagi pemuda. Dalam kesempatan itu pihaknya juga berharap pemuda di Kebumen dapat memiliki inisiatif dan selalu berinovasi. Selain itu tak kalah pentingnya yakni memiliki semangat yang tinggi untuk menjadi sosok wirausahawan.
"Dengan berwirausaha, pemuda dapat membuka peluang lapangan pekerjaan. Sehingga tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, melainkan juga untuk orang lain. Jika banyak yang menjadi pengusaha, tentunya angka perantauan dapat ditekan,” ucapnya. (mam)
