• Berita Terkini

    Selasa, 02 Juli 2019

    Keluarga Ngesti Utomo Gelar Halal Bihalal

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Berbuat baik tidak hanya dapat dilakukan kepada sesama manusia saja. Berbuat baik kepada binatang juga dapat menjadi amal baik yang dapat berujung kepada pengampunan. Hikmah menolong binatang ini, salah satunya diceritakan dalam kisah Khalifah Umar bin Khattab RA.

    Dalam hikayatnya, selama menjabat sebagai Khalifah, Sayyidina Umar merupakan seorang pemimpin yang tegas. Tidak hanya itu, Sayyidina Umar juga suka menolong rakyatnya. Sayyidina Umar juga menyayangi binatang. Bahkan pihaknya merasa iba saat melihat ada seekor burung pipit yang dibuat mainan oleh anak kecil.

    Karena kasihan, Sayyidina Umar lantas membeli burung tersebut kepada anak kecil. Setelah dibelinya, burung kemudian dilepas. Perbuatan baik itu menjadi salah satu amal yang mengantarkan Sayyidina Umar kepada pengampunan. “Berbuat baik bukan hanya kepada manusia saja, tetapi juga kepada binatang,”  tutur Ustadzah Hj Afifah Tamam saat mengisi acara halal bihalal Keluarga Ngesi Utomo, beberapa waktu lalu.

    Kegiatan halal bihalal tersebut dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Kebumen, Sabtu (29/6/2019). Kegiatan dihadiri oleh beberapa perwakilan kepala dinas. Salah satunya yakni Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kebumen Ir Hj Siti Kharisah MM. Acara juga dihadiri Sesepuh Tata Rias Pengantin Hj Busri Suryo Pranoto.

    Selain berbuat baik kepada semua mahluk, Ustadzah Hj Afifah Tamam juga menyampaikan pentingnya menjalin tali silaturahmi. Adanya halal bihalal ini merupakan salah satu kegiatan yang baik untuk menyambung tali silaturahmi. “Banyak sekali manfaat silaturahmi,” ungkapnya.

    Pimpinan LKP Hj Fadilah Sri Maryatni SE dalam sambutannya menyampaikan bukan nhanya LKP kini juga telah ada Paguyuban Ngesti Utomo. Paguyuban ini menjadi wadah bagi para alumni LKP Ngesti Utomo, baik siswa reguler maupun program. Paguyuban Ngesti Utomo juya telah didaftarkan ke akta notaris. Itu artinya pendirian paguyuban telah mempunyai legalitas formal. “Ini menjadi bimbingan tingkat lanjut,” katanya.

    Dijelaskan pula, tekait pembelajaran program siswanya dibatasi yakni khusus untuk usia produktif. Ini meliputi usia 16 hingga 35 tahun. Sedangkan siswa reguler bebas. Tahun ini LKP Ngesti Utomo juga telah mewisuda 76 siswa. Ini untuk jurusan Tata Rias Pengantin Solo Putri dan Jogja Putri. “Untuk pelaksanaan uji kompetensi minimal 20 orang,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top