• Berita Terkini

    Kamis, 04 Juli 2019

    Jelang Tahun Ajaran Baru, Seragam Masih Sepi Pembeli

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Menjelang masuknya sekolah awal ajaran baru tahun 2019, hingga kini penjualan seragam sekolah masih sepi. Bukan itu saja, bahkan kebutuhan pelajar seperti sepatu dan tas juga masih minim pembeli. Hal ini lah yang setidaknya dirasakan oleh para Pedagang Tumenggungan Kebumen. Para pedagang pun mengeluhkan sepinya pembeli.

    Bisanya dalam momen-momen tertentu pedagang baju mengalami lonjakan pembeli. Ini seperti Idul Fitri, masa ajaran baru dan Idul Adha. Pada Idul Fitri, banyak masyarakat membeli baju baru. Begitu pula pada masa ajaran baru yang laris adalah seragam. Sedangkan masa Idul Adha dagangan yang laris adalah sajadah, tasbih dan peci. Ini biasanya digunakan untuk oleh-oleh haji para jamaah, sepulang dari tanah suci.

    Keluhan tersebut salah satunya disampaikan oleh salah satu penjual pakaian di Pasar Tumenggungan Indaryati (50). Pihaknya menyampaikan menjelang tahun ajaran baru ini dia sengaja membeli seragam sekolah.

    Ini sebagai dagangan yang umumnya laku menjelang tahun ajaran baru. Bahkan kulakan seragam dilakukan oleh Indaryati sejak pertengahan Mei 2019.  Kendati demikian hingga kini penjualan masih sepi. "Pasarnya sepi. Pembeli seragam juga sepi. Bisa dilihat sendiri lah," keluhnya, Selasa (2/7/2019).

    Sepinya penjualan seragam sekolah, menurut Indaryati disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya yakni kebijakan beberapa sekolah yang membuatkan seragam untuk siswa barunya. Bukan hanya itu saja, pedagang pasar kini juga banyak yang kalah dengan penjual seragam online. “Dulu masih mending. Kini semenjak jualan di lantai II, memang turun drastis," ungkapnya.

    Dua momen penting padagang yakni seragam sekolah dan Idul Fitri ternyata juga sepi. Bahkan pada Idul Fitri kemarin penjualan pakaian sangat lesu. Hal ini bisa jadi karena ekonomi memang sedang sulit. Atau sudah jarang masyarakat yang mau ke pasar tradisional. Sepinya Idul Fitri membuat stok dagangan Indaryati masih banyak. Padahal jika dagangannya banyak yang laku pihaknya sedang berencana untuk kulakan keperluan jajanan haji.  "Kalau pas pasaran, paling banyak laku lima potong. Kalau tidak pasaran ya kaya gini, sepi mainan hape," imbuhnya.

    Saat disinggung mengenai harga seragam sekolah, Indaryati mengaku mematok satu stel pakaian SD Rp 90 ribu. Untuk yang kualitas baik dibanderol Rp 105 ribu. Satu stel seragam SMP dijualnya Rp 120 ribu dan kualitas baik Rp 130 ribu. Sedangkan seragam SMA dibanderol Rp 135 ribu dan kualitas baik Rp 145 ribu. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top