![]() |
Saefur Rohman / Kebumen Ekspres |
Guru SMP PGRI 2 Kebumen, Prihayati Ciptaningsih, mengatakan adanya ada sebanyak 10 siswa masuk ke SMP PGRI 2 Kebumen yang berasal dari Desa Tepakyang Kecamatan Adimulyo. "Iya. Mereka kena dampak zonasi tidak masuk di SMP Negeri. Akhirnya kami terima di sekolah kami. Kami juga berinisiatif untuk antar jemput setiap hari," katanya, Selasa (16/7/2019).
Namun demikian, mobil penjemput siswa itu bukan fasilitas murni dari sekolah. Melainkan, mobil milik salah satu guru sekolah tersebut. Bahkan si pemilik kendaraan, Suratno rela menyetir sendiri, demi mengantar dan menjemput siswa-siswanya saat berangkat maupun pulang sekolah.
Sementara itu, Suratno sendiri mengaku ikhlas membantu para siswa. Apa yang terjadi di Adimulyo ini, katanya, merupakan efek langsung dari kebijakan zonasi yang ditetapkan pemerintah.
"Mereka ini merupakan para siswa yang kehilangan kesempatan sekolah di SMP Negeri. Jadinya, mereka bersekolah di SMP PGRI 2. "Kami dari pihak sekolah kasihan, karena jarak rumah mereka dari sekolah jauh. Padahal, rumah mereka tak terjangkau angkutan umum, "kata pria yang juga mengajar di SMA PGRI Kebumen tersebut.
Inisiatif memfasilitasi transportasi bagi para siswa, diakui Suratno, memang masih harus dikaji lagi. Bahkan mungkin butuh solusi yang lebih baik demi menjamin keberlangsungan pendidikan anak-anak tersebut. Namun demikian, itu kebijakan terbaik untuk sementara ini.
"Mereka sulit untuk naik angkutan, bahkan jika terpaksa mereka harus beberapa kali naik angkutan dan akan mengelurakan biaya yang tidak sedikit untuk transpor dan uang saku," ungkap Suratno.
Sementara itu, Kabid Dikdas pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen Sunaryo mengatakan, daya tampung SMP/MTs Kebumen sebanyak 22.752 kursi. Rinciannya, daya tampung SMP Negeri PPDB online sebanyak 12.016 siswa. Sementara,
SMP Swasta yang mengikuti Online 14 SMP Swasta dengan daya tampung 1.696
.
Adapun SMP Swasta Offline daya tampung memiliki daya tampung 3.584. Sedangkan
MTs Negeri Swasta daya tampung 7.152. Sementara, lulusan SD/MI Kebumen sebanyak 21.228 siswa. Artinya, daya tampung sekolah SMP di Kebumen masih sangat mencukupi.(fur/mam/cah)
Sementara itu, Suratno sendiri mengaku ikhlas membantu para siswa. Apa yang terjadi di Adimulyo ini, katanya, merupakan efek langsung dari kebijakan zonasi yang ditetapkan pemerintah.
"Mereka ini merupakan para siswa yang kehilangan kesempatan sekolah di SMP Negeri. Jadinya, mereka bersekolah di SMP PGRI 2. "Kami dari pihak sekolah kasihan, karena jarak rumah mereka dari sekolah jauh. Padahal, rumah mereka tak terjangkau angkutan umum, "kata pria yang juga mengajar di SMA PGRI Kebumen tersebut.
Inisiatif memfasilitasi transportasi bagi para siswa, diakui Suratno, memang masih harus dikaji lagi. Bahkan mungkin butuh solusi yang lebih baik demi menjamin keberlangsungan pendidikan anak-anak tersebut. Namun demikian, itu kebijakan terbaik untuk sementara ini.
"Mereka sulit untuk naik angkutan, bahkan jika terpaksa mereka harus beberapa kali naik angkutan dan akan mengelurakan biaya yang tidak sedikit untuk transpor dan uang saku," ungkap Suratno.
Sementara itu, Kabid Dikdas pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen Sunaryo mengatakan, daya tampung SMP/MTs Kebumen sebanyak 22.752 kursi. Rinciannya, daya tampung SMP Negeri PPDB online sebanyak 12.016 siswa. Sementara,
SMP Swasta yang mengikuti Online 14 SMP Swasta dengan daya tampung 1.696
.
Adapun SMP Swasta Offline daya tampung memiliki daya tampung 3.584. Sedangkan
MTs Negeri Swasta daya tampung 7.152. Sementara, lulusan SD/MI Kebumen sebanyak 21.228 siswa. Artinya, daya tampung sekolah SMP di Kebumen masih sangat mencukupi.(fur/mam/cah)
Berita Terbaru :
- 8.523 Kades dan Lurah se-Jateng Antusias Sambut Peluncuran Koperasi Merah Putih
- Ahmad Luthfi Optimistis 50% Koperasi Merah Putih di Jateng Beroperasi pada 2025
- Demi Ekonomi Keluarga, Program Magang ke Negeri Sakura menjadi Asa Para Pemuda
- Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja, Pemprov Jateng Seleksi Ratusan Peserta Magang ke Jepang
- Pariwisata Olahraga di Jateng Terus Menggeliat, Perekonomian Meningkat
- Ahmad Luthfi Sebut Transaksi Soloraya Great Sale 2025 Sudah Tembus Rp7 Triliun
- Ditinjau Ahmad Luthfi dan Zulkifli, Inilah Potensi Ekonomi KDMP Sumbung Boyolali