• Berita Terkini

    Sabtu, 13 Juli 2019

    Dewan Minta Program Pemberdayaan Petani Digulirkan

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Kekeringan areal persawahan di Kebumen kini kian meluas. Hal ini  tidak luput dari perhatian Anggota DPRD Kebumen. Selain bantuan penyelamatan tanaman padi, DPRD juga menilai perlu digulirkan program pemberdayaan. Salah satunya dengan menyediakan program padat karya.

    Ketua Komisi B DPRD Kebumen Sudarmaji menilai, kini petani sangat membutuhkan program yang dapat segera dirasakan langsung manfaatnya. Program tersebut tidak menunggu lama proses pemanfaatannya. Ini semisal program padat karya. Program itu dapat menyerap tenaga kerja dari kalangan para petani. “Program yang digulirkan seharusnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat termasuk program padat karya," tuturnya, , Jumat (12/7/2019).

    Menurut Sudarmaji, petani di Kebumen mayoritas kini masih mengandalkan hasil pertanian. Sehingga jikalau hasil pertanian tidak baik atau gagal hal ini dapat langsung mengancam kehidupan sehari-hari. Hal ini cukup mengkhawatirkan mengingat adanya dampak kekeringan memperburuk hasil panen pertanian. Disisi lain hingga kini Kebumen masih menjadi kebupaten termiskin nomor se Jawa Tengah. “Pemerintah harus bertindak cepat dan tepat supaya petani tidak semakin terpuruk," katanya yang juga merupakan Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kebumen itu.

    Sudarmadji menegaskan, kegagalan masa tanam saat ini perlu diatasi secepatnya. Jangan sampai berdampak luas bagi para petani di Kebumen. Menyelamatkan pertanian sama halnya menyelamatkan tonggak perekonomian masyarakat. Untuk itu, daerah yang masih memungkinkan diselamatkan tanaman padinya sangat dibantu mesin sedot air. Sedangkan yang tidak mungkin diselamatakan harus diberikan bantuan benih palawija. “Kegagalan kali ini jangan sampai juga menggagalkan panen palawija bagi petani di Kebumen," imbuhnya.

    Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Sudarmaji menilai perlu diperbaiki sarana prasarana suplai air. Termasuk penanganan sedimentasi waduk. Selain itu, dinas terkait juga harus mensosialisasikan lebih manajemen pola tanam kepada petani. "Normalisasi Waduk Sempor ini perlu segera dipikirkan. Saluran irigasi, jitut, jides juga harus dibenahi,"  ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top