• Berita Terkini

    Senin, 29 Juli 2019

    Bau, Saluran Irigasi di Pasar Wonokriyo Dikeluhkan

    saefur Rohman / Kebumen Ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Saluran irigasi waduk Sempor yang berada di sebelah timur pasar Wonokriyo Kecamatan Gombong dikeluhkan. Ini setelah muncul bau tak sedap bahkan membuat Kota Gombong terkesan kumuh. Sudah begitu, pejabat terkait dinilai masih belum tanggap mengatasi persoalan tersebut.

    Darsono (55) salah satu warga, mengatakan, aliran irigasi tersebut bau karena banyak warga membuang sampah sembarangan. Apalagi, aliran irigasi tersebut tidak mengalir.  "Air irigasinya gak mengalir. Lalu banyak pula warga dan pedagang yang buang sampah sembarangan," kata tukang becak yang mangkal di sebelah pos lantas Gombong tersebut, Jumat (26/7/2019).

    Penggiat lingkungan, Parisno, mengaku prihatin dengan banyaknya sampah di saluran irigasi. Apalagi, sebelumnya saluran irigasi tersebut pernah bersih dan bebas sampah.

    Namun, warga, khususnya para pedagang di Pasar Wonokriyo, kemudian tak menjaganya. Malah membuang sampah sembarangan. "Sayang sekali masyarakat belum menghargai nilai-nilai kebersihan. Di saat yang sama, pemerintah belum hadir dalam mengatasi darurat sampah," katanya kepada Ekspres kemarin.

    Ketua Dewan Tata Kota (Dakota) Gombong, Herwin Kunadi, mengatakan hal senada. Saluran irigasi yang dikeluhkan sebenarnya sudah pernah dibersihkan saat World  Cleanup Day  bersama bupati dan jajarannya tahun lalu.

    Sayangnya, gerakan untuk menjaga kebersihan tersebut masih belum menggugah kesadaran masyarakat. Ironisnya, pengelola pasar Wonokriyo Gombong dinilai terkesan cuek.  "Buktinya, saluran irigasi kini dipenuhi sampah hingga menumpuk. Bahkan Pasar Wonokriyo Gombong juga terlihat semrawut dalam penataan," katanya.

    Situasi itu juga membuat wajah Gombong menjadi terlihat kumuh. Herwin menegaskan, hal ini tidak boleh dibiarkan. Pemerintah dan masyarakat harus dapat mewujudkan kawasan tanpa kumuh. Pejabat berwenang yang abai terhadap kebersihan lingkungan, semestinya dievaluasi oleh Kepala Dinas Terkait bahkan bupati. Apalagi, Bupati sudah jelas mengambil sikap tegas terhadap masalah sampah.

    "Percuma kita punya sertifikat Adipura, kita punya kawasan geopark nasional, kita ingin membuat kota Pusaka Gombong dan Kebumen tapi kebersihan dan keindahan kota terabaikan sampah menumpuk dimana-mana,"sesal Herwin.

    Intinya, Herwin berharap semua elemen masyarakat Gombong lebih peduli. Dan, pengelola pasar dan Perkim LH serta dinas terkait di Kebumen bagian Barat lebih responsif dengan fenomena sampah tersebut.
    "Akan segera kami ambil sikap dengan mengajak beraama TNI, POLRI dan Pramuka dan lintas sektoral wilayah Gombong akan mengadakan bersih - bersih lingkungan untuk kawasan kumuh," pungkasnya. (fur)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top