• Berita Terkini

    Senin, 24 Juni 2019

    Suhu Panas Sambut Calon Jamaah Haji

    PURWOKERTO - Calon jamaah haji Indonesia harus mempersiapkan diri. Pasalnya, suhu panas diprediksi akan menyambut calon jamaah haji saat tiba di tanah suci.

    Kepala Bidang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Muh Saidun mengatakan, suhu panas di tanah suci saat ini berkisar antara 42 sampai 47 derajat celcius. Bahkan pada Juli mendatang, bisa sedikit lebih panas sampai 50 derajat celcius.

    "Kita minta petugas kesehatan TKHI untuk memberikan penjelasan dan pesan-pesan kepada calon jamaah terkait dengan kesehatan jamaah," katanya.
    Saidun menjelaskan, selain panas, kelembapan udara juga sangat rendah. Jika makan dan minum calon jamaah tidak cukup akan mudah sakit.

    Mengantisipasi jumlah calon jamaah haji Kabupaten Banyumas yang meninggal dunia agar tidak setinggi tahun lalu, yang dilakukan antara lain dengan istitoah kesehatan. Bagi calon jamaah haji yang sudah memenuhi istitoah kesehatan, akan diberikan rekomendasi untuk berangkat.

    "Kesehatan calon jamaah senantiasa dipantau oleh petugas Dinas Kesehatan. Pada saatnya mendaftar sampai pelunasan, kalau benar belum sehat kita berikan saran untuk ditunda," terang dia.

    Lebih lanjut dikatakan, untuk tahun ini akan diterapkan sistem zonasi. Seluruh calon jamaah haji dari Jawa Tengah dan Yogyakarta akan berkumpul pada satu wilayah penginapan. Yaitu di Maktab Jarwal yang berjarak 700 meter hingga 900 meter dari Masjidil Haram.

    "Insya Allah itu menyamankan para jamaah. Tidak harus beradaptasi dengan sesama jamaah wilayah berbeda. Menu makanan juga disesuaikan dengan asal daerahnya," sambung Saidun.

    Hal yang lainnya seperti transportasi selama di Makkah sudah disiapkan Bus Sholawat dari Jarwal ke Masjidil Haram. Jarwal dahulu dianggap dekat. Tapi sekarang untuk memudahkan jamaah pergi maupun pulang dari Masjidil Haram ke hotel masing-masing, disiapkan Bus Sholawat.

    "Khusus Jawa Tengah dan Yogyakarta ada 97 kloter. Untuk Yogyakarta 12 kloter, dan Jawa Tengah 85 kloter," ujarnya.

    Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kabupaten Banyumas Drs H Purwanto Hendro Puspito menambahkan, setelah calon jamaah haji mengikuti kegiatan manasik masal di Gedung IPHI Banyumas sebanyak dua kali, dilanjutkan rangkaian manasik kecamatan mulai 17 Juni lalu. Untuk jadwal bervariasi, ada yang terus menerus dan ada yang menggunakan hari-hari efektif.

    "Diperkirakan manasik kecamatan selesai untuk seluruh jamaah haji Kabupaten Banyumas pada 3 Juli mendatang," terangnya.
    Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar mengumumkan, rencana perjalanan haji (RPH) 2019 mengalami perubahan. Penerbangan perdana calon jamaah haji (CJH) yang semula dijadwalkan 7 Juli, dimajukan sehari menjadi 6 Juli.

    Informasi terebut disampaikan Nizar saat mengikuti kegiatan rapat koordinasi (rakor) kesiapan penyelenggaraan ibadah haji di Yogyakarta kemarin (22/6). Dia menyampaikan bahwa slot time penerbangan baru mendapatkan pesetujuan dari otoritas penerbangan Arab Saudi (General Authority of Civil Aviation/GACA).
    "Karena slot time penerbangan mengalami perubahan, maka pemberangkatan haji maju satu hari menjadi 6 Juli," tutur Drektur Pelyanan Haji Dalam Negeri Kemenag Muhajirin Yanis, kemarin (23/6/2019).

    Dimajukannya jadwal pemberangkatan CJH sudah diantisipasi dengan perubahan jadwal pemberangkatan personel petugas haji. Perubahan jadwal pemberangkatan petugas dikhususkan untuk personel daerah kerja (daker) Madinah dan bandara.

    Semula petugas panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) di dua daker tersebut diberangkatkan pada 4 Juli. Tetapi kemudian dimajukan menjadi 2 Juli.
    Muhajirin menjelaskan, pemberangkatan petugas PPIH dimajukan bertujuan untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Menurut dia lebih awal mereka sampai di Arab Saudi, maka persiapannya bisa lebih baik. Penyiapan segala sesuatunya menjadi tidak terburu-buru.

    Selain urusan pemberangkatan jamaah, proses pengurusan dokumen haji juga menjadi perhatian serius. Mulai dari proses pengiriman dokumen paspor dari daerah ke kantor Kemenag pusat, hingga pengurusan visa haji. Dia menuturkan bahwa proses pengurusan visa haji berbasis elektronik (e-visa) sudah dimulai Kamis malam (20/6) waktu Indonesia.

    Sementara itu Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis menyampaikan layanan akomodasi, transportai, dan konsumsi jamaah di Arab Saudi sudah siap. Dia menyampaikan bahwa layanan jamaah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina mengalami peningkatan. Yakni adanya AC di tenda haji di Arafah. Selain itu jamaah yang tiba di Arafah pada siang hari mendapatkan makan siang. (yda/ful/fin)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top