• Berita Terkini

    Selasa, 11 Juni 2019

    Kerap Menelan Korban, Pantai Tetap Jadi Pilihan

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Meski hampir tidak pernah absen memakan korban jiwa dalam setiap tahunnya, namun pantai tetap menjadi idola untuk berwisata. Ini dapat dilihat dari tidak pernah sepinya pengunjung pada objek wisata pantai saat liburan.

    Hampir setiap tahun selalu saja terjadi laka laut, yakni wisatawan yang terserat arus. Kendati demikian hal tersebut tak membuat gentar. Para wisatawan selalu saja bermandi-mandian. Semua peringatan yang dilakukan pengelola wisata seakan menjadi angin lalu. Para pengunjung tetap dengan ceria berenang tanpa menghiraukan bahaya mengancam jiwa.

    Secara geografis Kabupaten Kebumen memiliki bentang pantai sepanjang 57,8 kilometer. Beberapa diantaranya telah dibuka sebagai tempat pariwisata. Beberapa diantaranya seperti Pantai Logending Ayah, Pantai Suwuk, Pantai Bopong Puring, Pantai Petanahan, Pantai Bocor, pantai Laguna Lembupurwo dan lainnya. Objek wisata tersebut tetap diburu para pengunjung setiap liburan.

    Berwisata di pantai memang tergolong murah meriah. Tanpa menguras banyak kocek, wisatawan dapat berlibur bersama keluarga untuk menghilangkan penat. Namun bukan hanya biasa, bagi sebagian masyarakat berwisata di pantai seperti sebuah keharusan. Beberapa diantaranya berselogan “Nek urung meng laut, urung badan,”.
    Adanya selogan “Nek urung meng laut, urung badan,” (kalau belum ke pantai belum lebaran) itulah yang mungkin menjadikan pantai selalu diburu wisatawan. Sebab meski akan berwisata ke berbagai tempat, tetap saja salah satunya harus pantai.

    Salah satu pengunjung Pantai Bocor Setrojenar Buluspesantren Wiwin (30) menyampaikan berwisata ke pantai mempunyai makna sendiri. Bukan hanya sekedar wisata, namun untuk membuang sebel. Setelah liburan biasanya seseorang akan malas untuk kembali beraktivitas kembali. Untuk itu pergi ke pantai menjadi solusinya. “Ke pantai ya untuk buang sebel. Sebele dibuang meng segara kidul,” tuturnya, Senin (10/9/2019).

    Setelah sebelnya dibuang, lanjutnya, maka nantinya akan siap kembali untuk beraktvfitas secara normal. Berlibur ke pantai seakan menjadi sebuah ritual saat liburan lebaran. Lebaran seakan belum lengkap belum ke pantai. “Kami sekeluarga setiap lebaran pasti menyempatkan untuk pergi ke pantai. Sekarang sudah ada kolam renang anak-anak, sehingga tidak perlu lagi mandi di laut,” paparnya.

    Berkaitan dengan peringatan, pengelola wisata sebetulnya sudah sangat gencar. Ini mulai dengan memasang spanduk peringatan, mendirikan tenda SAR, hingga melakukan patroli pengawasan. Petugas patroli tak bosan-bosan memperingatkan para wisatawan sembari meniup peluit. “Terkait mandi  di laut, pengelola selalu memberikan peringatan,” ucap Tumiran Ketua Panitia Wisata Pantai Setrojenar. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top