• Berita Terkini

    Rabu, 26 Juni 2019

    Jalan Masih Jadi Kendala di Daerah Perbatasan Kebumen

    saefur Rohman / Kebumen Ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Persoalan infrastruktur, khususnya jalan, masih menjadi persoalan besar bagi warga Kabupaten Kebumen, khususnya di wilayah bagian Utara. Salah satunya bagi warga Desa Giritirto Kecamatan Karanggayam yang berada di daerah perbatasan Kebumen-Banjarnegara.

    Bahkan, akibat masih buruknya akses jalan menuju Kebumen, warga setempat lebih memilih ke Kabupaten Banjarnegara untuk memenuhi sejumlah kebutuhan. "Kalau ke Banjarnegara lewat sini dekat. Tapi jalannya yang dari arah Kebumen masih sulit. Beda ketika masuk wilayah Banjarnegara nanti jalan sudah halus dan beraspal," kata Wagiyo (55) warga.

    Saat itu, Wagiyo melintas di jalur Kebumen-Banjarnegara. Kendati sebagian jalan penghubung dua kabupaten itu sudah diperbaiki, namun akses Desa Girtirto melalui jembatan Mangir hingga menuju Banjarnegara masih sulit dilalui.

    Jalur tersebut hanya muat satu mobil bahkan sebagian badan jalan yang menuju wilayah RW 7 Pedukuhan Kalipranji, Dukuh Lokidang Desa Giritirto Kecamatan Karanggayam, sudah terlihat mengelupas. Ngerinya, jalan tersebut diapit tebing sehingga dapat membahayakan pengguna jalan.

    "Mobil bisa tapi harus gantian karena jalan sempit dan rusak, jika ada mobil dari atas dan bawah nggak bisa berpapasan," kata Risyanto (45) warga RT 1 RW 7 Pedukuhan Kalipranji, Dukuh Lokidang Desa Giritirto Kecamatan Karanggayam.

    Buruknya kondisi jalan tersebut, kata Risyanto, membuat warga setempat memilih mencukupi kebutuhan ekonomi ke Pasar Wage yang berada di Kabupaten Banjarnegara. "Warga sini kalau belanja ke Banjar. Jual hasil tani juga kesana, soalnya jalannya lebih halus lebih dekat, dibanding harus ke kota Kebumen," ungkapnya.

    Seiring dengan kondisi itu, muncul fenomena menarik. Yakni adanya sejumlah warga yang berinisiatif melakukan pemeliharaan jalan dengan peralatan seadanya.  Mereka membawa cangkul, sekop serta sebuah keranjang kecil untuk menambal sejumlah lubang jalan.

    "Kami hanya meratakan jalan, yang tadinya berlubang kami tutup dengan tanah agar mudah dilalui motor,"kata salah satu warga yang enggan disebut nama.

    Informasi yang berhasil dihimpun, para pria tersebut tak mendapatkan gaji. Mereka hanya mengandalkan sumbangan seikhlasnya dari para pengendara yang melintas.  "Kami tak gajian hanya orang ngasih seiklasnya saja," kata salah satu "pekerja penambal jalan" tersebut. (fur)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top