• Berita Terkini

    Jumat, 24 Mei 2019

    Polri Bentuk Tim Investigasi Kematian 7 Perusuh

    JAKARTA - Tujuh orang tewas dalam aksi kerusuhan di Jakarta, 21-22 Mei. Meski para korban diklaim sebagai perusuh, Polri telah membentuk tim investigasi untuk mengusutnya.

    Polri memastikan akan mengusut kematian tujuh orang dalam aksi kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei. Polri pun telah membentuk tim investigasi untuk mengusutnya.
    "Pak Kapolri (Jenderal Pol Tito Karnavian) sudah membentuk tim investigasi yang akan dipimpin Irwasum (Inspektur Pengawasan Umum) Polri guna menyelidikinya dari semua aspek, hingga sampai adanya korban tersebut," kata Kadiv humas Polri Irjen Pol M Iqbal, Kamis (23/5/2019).

    Diakui Iqbal, dari tujuh korban yang tewas, satu diantaranya teridentifikasi diduga terkena peluru tajam. Namun, saat ini pihaknya masih menunggu hasil otopsi yang dilakukan tim Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri untuk memastikannya.

    "Untuk memastikan penyebabnya masih kita tunggu dari hasil otopsinya. Di sisi lain, kami juga masih mendalami asal peluru tajam yang memang ditemukan saat aksi massa kemarin, karena perlu ditegaskan anggota yang melakukan pengamanan tidak diberikan peluru tajam," tandasnya.

    Iqbal mengatakan korban yang tewas adalah massa perusuh, bukan massa lainnya.

    "Perlu kami sampaikan ke publik, bahwa korban meninggal dunia itu adalah massa perusuh, bukan massa yang sedang berjualan, atau massa yang sedang beribadah, tidak benar. Jadi, Bapak Kapolri sudah membentuk tim investigasi diduga meninggalnya 7 orang massa perusuh," tegas Iqbal.

    Sementara itu, Karopenmas Divisi Humas polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, dalam giat aksi unjukrasa massa yang diwarnai kericuhan pada 21-22 Mei, ada 20 anggota mengalami luka-luka akibat serangan para pendemo yang terjadi di beberapa wilayah.

    Dari 20 anggota terluka itu, kata Dedi, masing-masing 14 anggota di Jakarta, 4 di Pontianak, Kalimatan Barat, 2 anggota di Sampang, Madura, Jawa Timur.
    "Data ini belum termasuk aksi massa di Papua yang saat ini belum masuk laporannya," kata Dedi di Mabes Polri, Kamis (23/5).

    Dedi menjelaskan, jika para anggota yang terluka itu mayoritas mengalami luka akibat terkena lemparan batu dan benda keras lainnya. "Saat ini semua anggota sudah mendapatkan penanganan medis dari tim Dokkes, dan kondisinya sudah membaik," jelasnya.(Mhf/gw/fin)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top