• Berita Terkini

    Rabu, 08 Mei 2019

    Merasakan Suasana Awal Ramadan di Arab Saudi

    Ahmad Saefur Rohman, Mekah
    Merinding Melihat Lautan Umat di Masjidil Haram



    Datangnya Bulan Suci Ramadhan disambut suka cita warga Muslim seluruh dunia. Dan tentu saja umat Islam di Arab Saudi. Lalu bagaimana mereka menjalani awal-awal bulan Ramadan? Berikut laporan wartawan Kebumen Ekspres, Ahmad Saefurrohman, yang kini tengah berada di Arab Saudi.
    -----------------------------
    Ahmad Saefurrohman, Madinah
    ----------------------------
    Total ada 54 orang yang berangkat, terdiri dari 14 orang dari Demak dan sisanya, 40 orang, dari Kabupaten Kebumen. Sejak berangkat pada 1 Mei 2019, saat ini kami sudah berada di tanah suci. Alhamdulillah, dalam perjalanan hingga saat ini, seluruh rombongan tak mengalami kendala apapun.

    Perjalanan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menggunakan Saudi Air Lines hingga Mekah lancar.

    Bagi saya, ini adalah pengalaman pertama menginjakkan kaki di tanah Suci. Tak heran, menggunakan baju Ihram awalnya cukup ribet bagi saya. Namun, setelah harus
    menyesuaikan diri, ihram ini nyaman juga dipakai meski tetap harus berhati - hati menghindari najis.

    Ustad Fariid Faizul Khaqqi, guide atau pemandu kami sudah mewanti-wanti agar elama menggunakan kain ihram untuk berumroh kami dilarang untuk berbicara kotor, mencabut bulu, memetik tumbuhan hingga membunuh serangga. Hal itu bisa membatalkan ibadah umroh. "Selama menggunakan Ihrom harus menjaga hal - hal yang bisa membuat batalnya niat Umroh," kata Ustad Fariid.

    Ustad Fariid juga berpesan, setelah menggunakan kain ihram kami juga dilarang  mandi menggunakan sabun dan wangi - wangian. Jadi saat itu saya yang hanya mandi sore hari sebelum berangkat terpaksa mandi tidak pakai sabun.

    Usai bersiap untuk melaksanakan ibadah Umroh, kami mandi dan menyucikan diri di hotel Al Suhadak kemudian sekitar pukul 07.00 waktu Makah kami menuju Baitullalah dengan berjalan kaki sekitar 500 meter.

    "Subhanalloh" saya bersujud dan menangis saat pertama kali melihat Ka'bah dan keindahan masjidil haram. Tiada henti - hentinya saya bersujud syukur melihat Rumah Allah tersebut.

    Dengan meneteskan air mata melihat Ka'bah Baitullah saya dan rombongan melanjutkan untuk menjalankan Tawaf sebanyak 7 putaran. Usai tawaf kami sempat beristirahat dan meminum air zam- zam. Tak terasa saat menjalankan solat 2 rokaat saya kembali tak kuasa menjatuhkan air mata saat bersujud menghadap Ka'bah Baitullah.
    Tak hanya itu, usai itu kami melanjutkan rukun Umroh ibadah yakni Sa'i dari bukit Shofa ke bukit Marwah sebanyak 7 putaran hingga berakhir Tahallul yakni mencukur rambut.

    Saat Tahallul saya dan beberapa rekan kaum pria menuju ke Babershop yang berada di bawah menara Jam Mekah. Disitulah kepala saya digunduli Meski kepala sedikit berdarah akibat silet, saya merasa bersyukur dan senang telah bisa menjalani ibadah di tanah suci.

    Selain itu suasana kota Mekah makin memadat, banyak orang dari berbagai penjuru belahan dunia berdatangan untuk menyambut bulan suci Ramadhan di Masjidil Haram. Kepadatan itu terus memuncak hingga saat solat Jumat (3/5) hampir tidak ada celah longgar, hingga halaman dan jalan kompleks Baitullah juga dipenuhi lautan manusia. (*)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top