• Berita Terkini

    Rabu, 08 Mei 2019

    70% Petahana DPRD Kebumen Diprediksi Tidak Lolos

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Proses Pemilihan Umum serentak 2019 di Kebumen tinggal menunggu pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Meski begitu, sejumlah hal menarik terlihat dalam gelaran Pemilu kali ini.

    Salah satu yang paling menarik, kemungkinan gagal lolosnya para incumbent alias Petahana DPRD Kebumen. Jumlahnya tidak main-main. Dari informasi yang dihimpun Kebumen Ekspres di lapangan, ada 70 persen petahana yang gagal kembali "njagong" dewan.

    Itu artinya, dari 50 anggota DPRD Kebumen periode 2014-2019, hanya sekitar 15 yang kembali menjabat pada periode 2019-2024 mendatang. Praktis, wajah-wajah baru bakal menghiasi DPRD Kebumen di periode mendatang.

    Adanya fenomena hanya sedikit anggota DPRD Kebumen yang berhasil lolos di Pemilu berikutnya, diamini Wakil Ketua DPRD Kebumen, Miftahul Ulum. Juga Wakil Ketua DPRD Kebumen, Bagus Setyawan. "Kayaknya memang seperti itu," ujar Bagus diamini Miftahul Ulum ditemui di tempat terpisah.

    Miftahul Ulum lantas menceritakan koleganya yang kembali maju pada Pileg 2019 ini. Menurutnya, dari 50 anggota DPRD Kebumen periode 2014-2019,  41 diantaranya kembali mengadu peruntungan di Pileg 2019.

    Sembilan lainnya, tidak lagi berkompetisi untuk konstelasi politik tingkat DPRD Kebumen. Ini seperti Budi Hianto Susanto dan M Stevani Dwi Artiningsih dari PDI Perjuangan.  Tunggul Jalu Aji dari partai Nasdem. Purwanto dan Halimah Nurhayati dari Partai Golkar dan Nur Hasyim dari PAN.

    Sedangkan tiga anggota lainnya maju untuk DPRD Provinsi Jawa Tengah. Masing-masing, Muhsinun dari PKB, Probo Indartono dari PDI Perjuangan dan dan Ma'rifun Partai Gerindra.

    Khusus kepada para anggota dewan yang gagal lolos parlemen, diminta tak berhenti berkiprah bagi Kebumen. Masih banyak ruang kiprah lain yang dapat dimanfaatkan.   Ulum menyakini apa yang terjadi hari ini merupakan pilihan terbaik Tuhan. “Menurut saya pemilu sekarang liberal. Namun saya yakin masyarakat masih melihat kinerja menjadi penilaian dalam menentukan pilihan anggota DPRD," ucapnya.

    Hal sama juga disampaikan salah satu Anggota DPRD Kebumen Fraksi Gerindra Sri Susilowati. Dia mengharapkan adanya sumbangsih dari para mantan anggota DPRD. Menurutnya bagaimana pun mantan anggota DPRD tentunya pernah berpengalaman.

    Selain itu menurut Susi tidak sedikit mantan anggota DPRD yang sebenarnya pintar dan berbobot.  Meski pintar dan berbobot beberapa diantaranya tidak dapat menjabat kembali karena tidak lolos. “Untuk itu perjuangan membangun Kebumen tidak hanya dapat dilaksanakan saat menjabat saja. Kiprah para mantan anggota DPRD tentunya sangat penting untuk membangun Kebumen,” tuturnya, beberapa waktu lalu.

    Sri Susilowati menilai kegagalan para incumbent dalam pileg 2019 hanyalah keberhasilan yang tertunda saja. Kendati tidak duduk kembali sebagai anggota DPRD kembali, namun bantuan sumbangsih serta pemikiran tetap sangat diharapkan. "Jangan putuskan silaturahmi meskipun nanti berbeda pekerjaan. Sumbangsih pemikiran mereka tentu sangat kami butuhkan," katanya, kemarin (7/5/2019).

    Sri Susilowati mengaku optimis dapat menjadi wakil rakyat dari Dapil I Kebumen. Kendati kini dirinya juga masih menunggu keputusan resmi KPU. Menurutnya, kunci kesuksesan ini diraih dengan selalu menjaga tali silaturahmi. Ini juga dilaksanakan dengan terus terjun di kalangan masyarakat. Selain itu konstituennya juga turut andil besar dalam memberikan suara baginya. "Dalam Pileg 2019 ini persaingan cukup ketat. Ini lantaran banyak new comer (Celeg baru) yang sangat baik dalam persaingan merebut suara masyarakat," ungkapnya. (mam/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top