 |
| ILUSTRASI |
Informasi yang berhasil dihimpun Ekspres, kejadian bermula saat korban yang merupakan siswa kelas 3 MTs Buluspesantren ini berlibur di pantai Setrojenar. Korban yang saat itu duduk di warung mengajak temannya untuk mendekat ke air dengan alasam hendak cuci tangan. Saat itu korban berenang masih menggunakan celana jeans.
"Awalnya di warung terus dia minta ke laut katanya mau "wisuh" (cuci tangan) saya menolak untuk ikut lalu dia mandi tak lama ada teriakan wisatawan minta tolong," kata Muslim (23) salah satu teman korban.
Melihat rekannya hanyut, Muslim lalu melaporkan ke penjaga pantai setempat. Sontak, kejadian ini membuat panik para wisatawan yang tengah berlibur. Sementara, pengunjung hanya bisa berteriak histeris namun tak mampu berbuat apa-apa.
Yang memilukan, korban yang terombang-ambing ombak sembari melambaikan tangan sebelum tubuhnya menghilang dari pandangan.
"Korban sempat melambai - lambai minta tolong tapi nggak ada yang berani karna ombaknya besar, hingga korban hilang saat ada ombak besar," kata Yogi Prasetyo (21) warga Desa Wotbuwono Kecamatan Klirong yang saat itu melihat detik - detik korban tenggelam.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kebumen, Eko Widianto, melalui Bako Humas Heri Purwoto, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan korban hanyut saat berenang di pantai Setrojenar.
"Betul Mas. Saat ini kami sudah menerjunkan beberapa personil BPBD dan relawna PMI dan organisasi lain, kita akan kordinasi dengan Basarnas pos Cilacap untuk pencarian selanjutnya," katanya.
Pantauan wartawan koran ini sejak sejak saat kejadian keluarga korban terlihat dilokasi kejadian. Hingga pukul 14.00 WIB korban belum ditemukan dan masih dalam proses pencarian. (Fur)
