• Berita Terkini

    Sabtu, 06 April 2019

    PPP Terancam Tenggelam di 2019

    JAKARTA - Elektabilitas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terus melorot. Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan partai berlambang kakbah itu hanya mengantongi elektabilitas sebesar 2,9 persen.

    Menanggapi elektabilitas PPP yang turun disetiap survei, Wakil Ketua Umum PPP Arwani Thomafi mengaku bahwa pihaknya optimistis bahwa partainya akan lolos ambang batas parlemen.

    "PPP bakal lolosparliamentary threshold4 persen, dan kami yakin itu bakal terjadi dalam pemilu ini" kata Arwani di Jakarta, Jumat (5/4/2019).
    Namun, saat ditanya bagaimana strategi untuk lolos dalam kontestasi demokrasi di Indonesia ini. Dirinya pun enggan untuk memaparkan secara rinci strategi apa yang dijalankan untuk mendongkrak elektabilitas.

    "Kami sudah menyusun sejumlah strategi, jadi silahkan di lihat saja. Kami akan berikan bukti tidak mau terlalu sesumbar," pungkasnya.

    Sebelumnya, menurut peneliti dari LSI Denny JA, Rully Akbar, elektabilitas PPP tergerus karena para pemilihnya digaet partai-partai berbasis Islam lainnya, semisal Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

    "Jadi PPP itu hanya sekarang hanya didukung oleh pemilih loyal. PPP yang dulu dikenal sebagai partai Islam satu-satunya ini mengalami perpecahan menjadi banyak partai. Itu membuat pendukunganya juga pecah ke partai lain," ujar Rully dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.

    Survei LSI digelar pada periode pada 18-26 Maret 2019 dengan melibatkan 1.200 responden dari 34 provinsi. Meskipun padaperiode survei LSI peristiwa operasi tangkap tangan (OTT) terhadap mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy mewarnai pemberitaan media, Rully menilai, OTT Romy tak signifikan memengaruhi grafik elektabilitas PPP.
    Terlebih, menurut Rully, ketokohan Romy tak sekuat ketua umum-ketua umum parpol lainnya.

    "Romy adalah salah satu ketua umum yang belum punya tingkat keterkenalan yang baik. Jadi, masyarakat tak begitu menaruh perhatian khusus terhadap penangkapan itu. Survei kami tak merekam itu," kata dia.

    Dengan elektabilitas kurang dari 3 persen PPP digolongkan ke dalam partai yang rawan tak lolos ambang batas parlemen 4 persen.

    Selain LSI Denny JA, lembaga survei Charta Politika juga menggolongkan PPP sebagai partai yang gagal melompati ambang batas parlemen.

    Di papan survei Charta Politika, PPP hanya mengantongi elektabilitas sebesar 2,4 persen. Penurunan elektabilitas juga terekam dari dua survei Charta sebelumnya.Menurut Direktur Riset Charta Politika Muslimin, penangkapan terhadap Romy turut menggerus elektabilitas partai yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) itu.
    "Karena kami survei dari 18 sampai 25 itu ka lagi hangat-hangatnya Ketua Umum PPP Romy itu kena OTT. Jadi, pemberitaan itu memang banyak dipenuhi tentang OTT Romy. Meski kita tidak tanya langsung, tapi kalau kita lihat dari survei, memang OTT Romy yang menurunkan angka elektabilitas PPP," tandasnya. (frs/fin)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top