• Berita Terkini

    Senin, 22 April 2019

    Pemkab Kebumen Siapkan 20 Sekolah Inklusi

    ISTIMEWA
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)– Pemkab Kebumen melalui Dinas Pendidikan (Disdik) menyiapkan 20 sekolah inklusi. Ini tersebar di sejumlah wilayah di Kebumen. Sekolah tersebut bisa melayani anak difabel.  Dengan program bertema Mad Sekin Gemregah (melayani anak disabilitas dengan sekolah inklusi wujudkan generasi mandiri yang mampu rebut dan gapai harapan) itu, rencananya bakal diluncurkan 4 Mei mendatang. Ini sekaligus memperingati Hardiknas.

    Dari 20 sekolah itu, 10 di antaranya SD Negeri. Selanjutnya 6 SMP Negeri dan 1 SD swasta serta 1 SMP Swasta. Selain itu terdapat madrasah yakni MI Maarif Sidomulyo dan MTs 6 Puring. "Untuk madrasah yang ikut masuk Mad Sekin Gemregah, sudah dilaksanakan MoU dengan Kementerian Agama (Kemenag)," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdik Kebumen Agus Sunaryo, kemarin.

    Menurutnya, kesiapan sekolah inklusi itu telah dilaksanakan sosialisasi pada 10 April lalu. Ini dengan melibatkan stakeholder terkait. Baik masyarakat, penyandang disabilitas dan organisasi perangkat daerah (OPD). Selanjutnya dilaksanakan bimbingan teknis (Bintek) selama tiga hari. Ini pada 15, 16 dan 18 April di Hotel Candisari. Bintek dibuka oleh Kepala Disdik Kebumen Moh Amirudin. Ini diikuti oleh 60 orang dengan masing-masing sekolah/madrasah dengan menyertakan tiga orang.
    Bintek dilaksanakan dengan mengundang empat narasumber. Ini meliputu Kepala Pusat Studi Disabilitas UNS Subagyo, Dosen Pendidikan Luar Biasa (PLB) UNS Joko Yuwono,  Pengawas Sekolah Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Irma listyanawati dan Agus Sunaryo.

    Agus menegaskan penentuan sekolah/madrasah sebagai sekolah inklusi mempertimbangkan kondisi geografis dan topografis untuk melayani masyarakat luas. Sebelummnya, sekolah umum belum siap menerima anak difabel lantaran tidak memiliki SDM yang mengajar. Sedangkan SLB hanya berada di kota-kota, seperti Kebumen, Karanganyar dan Gombong. "Padahal anak disabilitas berasal dari keluarga tidak mampu yang tidak memungkinkan disekolahkan di SLB yang jauh dari rumahnya," terangnya.

    Adanya sekolah inklusi ini lanjutnya, sesuai perda Penyelenggaraan Pendidikan yang mengamanatkan agar setiap kecamatan terdapat 1 SD dan 1 SMP inklusi. Pemkab melalui Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Daerah (Bp3da) pun akan menyiapkan angaran untuk mendukung terlaksananya sekolah inklusi di Kebumen itu.  "Setelah disiapkan sumber daya manusia (SDM) melalui Bintek, nantinya ada kesiapan jangka menengah dan panjang terkait pengadaan sarana dan prasarana," ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top