• Berita Terkini

    Senin, 15 April 2019

    Lewat Parade Puisi, Warga Muhammadiyah Kebumen Serukan Pemilu Damai

    saefur Rohman / Kebumen Ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)Kegiatan simpatik digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kebumen lewat Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) di penghujung masa kampanye akhir pekan kemarin. Jumat malam (12/4), mereka menggelar parade puisi di Pendopo rumah dinas Bupati. Seperti apa?

    Suasana tradisional begitu terasa dalam kegiatan ini. Panggung dengan dekorasi obor, pencahayaan minimalis diiringi suara gamelan hadir malam itu. Panggung juga dilengkapi dengan gunungan wayang, krat kayu, dan puluhan topeng dengan berbagai macam ekspresi serta lengkap dengan burung Perkutut didalam sebuah kurungan menggantung di atas panggung. Adanya sebuah gerobak angkringan menghiasi panggung semakin menguatkan nuansa Jawa.

    Hadir pada kesempatan itu, perwakilan KPU, Bawaslu, Polres, OPD, Dewan Kesenian Daerah, Amal Usaha dan organisasi otonom Muhammadiyah, PC NU, perwakilan gereja, serta komunitas lintas etnis dan budaya. Masing - masing dari mereka diminta membacakan satu buah puisi. Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz tidak terlihat hadir. Namun, orang nomor 1 di Kebumen tersebut  diwakili oleh Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporawisata) Azam Fathoni.

    Secara keseluruhan, acara kemarin berlangsung lancar bahkan menarik. Pembacaan puisi itu diawali dengan puisi berjudul petikan ayat-ayat surat Al-Fatihah yang dibacakan langsung oleh tokoh sesepuh PDM Kebumen, Mudhofir. Selain pembacaan puisi, acara tersebut juga dimeriahkan oleh grup paduan suara.
    "Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang tidak bisa lepas dengan Indonesia. Islam yang dibawa pun tidak bisa lepas dari warisan budaya Nusantara, walaupun tidak menyebutnya dengan islam Nusantara," kata Mudhofir.

    Selain itu Mudhofir, menerangkan kegiatan tersebut merupakan simbol bersama untuk saling tolong menolong serta merawat persatuan dan kesatuan. Ia mengajak masyarakat untuk tetap menjaga situasi dan kondisi Kebumen yang aman, damai dan tentram.  "Perbedaan adalah sunatulloh. Perbedaan ini jika dipadukan dan dirawat baik-baik akan membawa hikmah kebaikan dan kedamaian," katanya.

    Masih kata Mudhofir, pihaknya akan membuat gerakan literasi puisi. Konsepnya yakni dengan mengajak siswa di sekolah untuk menulis puisi hingga dikumpulkan menjadi sebuah buku puisi sebagai upaya menebarkan kedamaian dan kebaikan.

    Mudofir yang juga sesepuh Muhammadiyah di Kebumen tersebut mengatakan, kegiatan kemarin mengambil tema Tumpah Ruah Puisi Damai. Kegiatan sengaja digelar menjelang akhir masa kampanye Pemilu 2019 ini bertujuan untuk mendinginkan suhu politik yang terus membara.

    "Ini merupakan wadah bagi para pegiat seni, dalam parade puisi ini semangat Islam yang dibawa oleh Muhammadiyah bukanlah semangat Islam yang radikal dan fundamental, serta senantiasa menyejukan suhu politik saat ini," katanya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporawisata) Azam Fathoni saat membacakan sambutan tertulis Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz menyampaikan apresiasinya atas kegiatan tersebut.

    Puisi, menurutnya, adalah sebuah bahasa. Bahasa penyampai pesan. Sekaligus sebagai bentuk kepekaan, kepedulian dan kecerdasan sosial. Juga pembangun optimisme serta menjadi media edukasi dan dakwah yang efektif. "Terlebih seni dan budaya mempunyai akar yang kuat di masyarakat dan juga sebagai media dakwah yang efektif," kata Azam. (fur/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top