• Berita Terkini

    Selasa, 30 April 2019

    Lewat Jagongan Mirunggan, Warga Wiromartan Tolak Politik Uang di Pilkades

    istimewa
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kegiatan rutin selapanan "Jagongan Mirunggan" yang dikemas dalam pagelaran Drama Ketoprak, kembali digelar warga masyarakat Desa Wiromartan, Kecamatan Mirit, Sabtu akhir pekan lalu (27/4/2019). Kali ini, mereka mengambil tema "Kartini Milenial".

    Dalam kesempatan itu, sajian kesenian dilakukan oleh warga setempat yang tergabung dalam Perkumpulan Seni Wirobudhoyo. Tak kurang dari 500 masyarakat menyaksikan pentas budaya sekaligus dialog warga ini.

    Hadir kemarin, Kepala Kantor Kesbangpol Kebumen yaitu Nur Taqwa Setyabudi, SH mewakili Bupati Kebumen Yazid Mahfudz. Dalam kesempatan itu, Nur Taqwa Setyabudi sekaligus melaunching gerakan Gerakan Anti Money Politik (Gampol), sebuah gerakan yang dilakukan oleh pemuda desa Wiromartan untuk menolak money politik  pada pelaksanaan dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Juni mendatang. Di tempat yang sama, para calon kepala desa yang bakal mengikuti Pilkades menggelar deklarasi anti money politics.

    Koordinator Gampol, Desa Wiromartan Kecamatan Mirit, Pardiyono, mengajak warga untuk secara bersama sama menolak money politik.  Money politics pada gelaran Pilkades, kata Pardiyono, membuat kehidupan demokrasi tidak sehat.
    Selain adanya ancaman hukuman bagi pelaku, penerima wuwuran pun menjadi tidak tenteram. "Diterima takut dosa, tidak diterima ada rasa takut dan tidak enak  kepada pemberi," ujarnya.
    Yang lebih penting, adanya praktek money politik sama saja dengan menghapus kemerdekaan pemilik suara dalam memilih calon kepala desa. "Sehingga kita memilih hanya berdasarkan uang, tidak berdasar pada pilihan terbaik kita," ujar Pardiyono.
    Menolak praktek money politics, kata Pardiyono, sebagai bentuk andil masyarakat dalam mengurangi potensi korupsi. Termasuk, sebagai upaya mendorong meningkatkan kinerja kepala desa terpilih, mengurangi potensi konflik setelah Pilkades, serta pemilih memiliki kemerdekaan penuh dalam memilih bakal calon kepala desa.
    "Jika kesadaran menolak money politik membudaya, maka kedepan siapa saja yang memiliki potensi dan minat untuk menjadi kepala desa dapat mencalonkan diri tanpa harus berfikir uang wuwuran," tegasnya.
    Sementara itu, pada puncak acara Jagongan Mirugngan edisi ketiga (JM3) tersebut, Sanggar Wirobudhoyo menampilkan drama kethoprak berjudul “Kartini Millennial”, dimana para pemain didominasi oleh perempuan. Mulai dari usia anak SD, remaja sampai ibu ibu. Pengrawit pada kethoprakpun juga didominasi oleh ibu ibu Desa Wiromartan.

    "Kartini Millenial" menceritakan tentang seorang anak bernama Karti yang ingin melanjutkan sekolah pedhalangan di Jogja akan tetapi tidak diperbolehkan oleh ayahnya. Setelah obrolan panjang antara ayah, ibu serta ibu ibu kader PKK, karti akhirny diperbolehkan untuk sekolah pedhalangan di jogja. Kemudian nama Karti diganti menjadi Kartimi alias Kartini Millennial. Selain pentas kethoprak acara ini juga dimeriahkan pentas piano dan tari oleh anak anak sanggar wirobudhoyo. Mereka memeragakan tari Gembira, Dadali, Tari Rampak, Tari Jaranan, Tari Thowong serta Tari Gambyong.
    Kepala Desa Wiromartan, Widodo Sunu Nugroho, apresiasinya atas kiprah para Pengurus Perkumpulan Seni Wiro Budhoyo dan Karangtaruna Wiramuda-Wirakartika yang telah bekerja dengan maksimal menyiapkan acara Jagongan Mirunggan ke 3 ini.

    Widodo Sunu berharap agar acara ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan manfaatnya dapat dirasakan bersama sama. Semoga kegiatan semacam ini akan baik bagi masyarakat Wiromartan pada khususnya dan masyarakat Kebumen pada umumnya," ujar dia.

    Sementara,  Nur Taqwa Setyabudi saat membacakan sambutan tertulis Bupati Kebumen, Yazid Mahfudz mengapresiasi kegiatan seni yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Seni Wiro Budhoyo.
    Termasuk komitmen warga Wiromartan untuk mendukung penuh Gerakan Menolak Money Politik  pada Pilkades 25 Juni mendatang. "Kami berharap pilkades mendatang dapat terselenggara dengan aman, tanpa wuwuran," ujar Bupati Yazid.

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top