• Berita Terkini

    Minggu, 17 Maret 2019

    Sebelum Kena OTT KPK, M Romahurmuziy Sudah Diingatkan Darori

    KEBUMEN(kebumenekspres.com) - Anggota Komisi IX DPR RI, Ir KRT Darori Wonodipuro mengaku tak terkejut dengan ditangkapnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M. Romahurmuziy, oleh Komisi KPK di Jawa Timur. Darori mengatakan, dia sudah pernah mengingatkan Gus Romi, sapaan akrab M. Romahurmuziy jauh-jauh hari.

    "Pertama prihatin. Tapi ya dia sebagai anak muda (M Romahurmuziy) pernah saya ingatkan juga, jangan terlalu mengkritisi orang yang belum tentu benar. Ya kan. Dia mengkritisi orang. Saya dikritisi dulu, dituduh macem-macem. Saya tahu dia. Kenal dia sejak di Komisi IV Saya paham betul dia. Saya pernah mengingatkan masih muda hati-hati. Panjang perjalanannya."

    Darori Wonodipuro mengaku sangat menyayangkan apa yang terjadi pada M Romahurmuziy. Apalagi, dengan kedudukan M. Romahurmuziy sebagai Ketum partai yang pastinya selalu mendapat sorotan dari masyarakat. Sayangnya, Darori mendapat kesan, M Romahurmuziy malah menyalahgunakan posisi tersebut.

    "Ya itu. Dia gak ati-ati. (Sebagai) Ketum disoroti. Mungkin dia anggap aman semua anggap biasa. Saya pernah mengatakan, kita bekerja pakai standar jangan nabrak-nabrak aturan. Kalau begini kan malu. Apalagi ada orang mengatakan, Pak jangan pilih orang dari chasingnya, berpeci bersorban jangan disalahgunakan. Jangan seperti itu lagi," kata Darori yang polisi Gerindra dan jadi Anggota DPR RI untuk daerah pemilihan Dapil VII (Kebumen, Purbalingga Banjarnegara).

    Di mata Darori, M. Romahurmuziy tidak terlalu menonjol saat menjadi anggota DPR RI di Dapil VII (Kebumen, Purbalingga Banjarnegara).

    "Di Dapil VII biasa-biasa saja. Dia sebagai ketua partai mestinya lebih jauh dari kita sebagai anggota partai. Buktinya, di sini suaranya gak maksimal gitu kan. Anggota DPRDnya di (Kebumen) kabupaten berkurang. Jadi kurang menyentuh. "

    "Karena dia menonjolkan Nahdilyin. Bahkan dia terlalu menonjolkan NUnya. Saya kurang sependapat, NU jangan jadikan alat, gitu. NU sebagai organisasi yang kita hormati ya kita gak boleh lah NU digunakan alat partai. Orang NU boleh berpolitik tapi NU jangan berpolitik."

    "Tapi nampaknya dia mengatakan, kyai-kyai yang gak ndukung pasangan 01 suruh netral. Ya biarkan saja kyai kan punya prinsip-prinsip sendiri. Kami sendiri juga tidak pernah mengajak kyai mendukung salah satunya. Biarkan saja, kyai kan punya prinsip sendiri-sendiri," kata Darori.

    Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M. Romahurmuziy, oleh Komisi KPK di Jawa Timur, Jumat (15/3). Sebelumnya, M. Romahurmuziy, tak asing bagi warga Kabupaten Kebumen. Karena selain sebagai Ketum PPP, M. Romahurmuziy, pernah menjabat sebagai anggota DPR RI untuk Dapil VII Jateng. Hanya, pada Pemilu 2019 ini,  M. Romahurmuziy, memutuskan untuk tidak mencalonkan diri kembali. (cah)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top