 |
| ISTIMEWA |
Agenda utamanya raker yakni menyusun program kerja dan rekomendasi. Rapat kerja kali ini mengusung tema “Gerakan Kebumen maju, Konsolidasi Potensi IKA PMII menghadapi Era Artifisial Intelligence, Selamat Tinggal Kemiskinan”.
Acara Raker Ika PMII juga dihadiri Ketua PCNU Kebumen KH Dawamuddin Masdar MAg. Selain itu tampak pula Drs H Cholidi Ibhar MA dan Salim Wazdy MPd dari Majelis Pertimbangan. Bupati Kebumen yang sedianya diundang tetapi berhalangan untuk hadir.
Dalam sambutan atas nama PCNU Kebumen, Dawamudin berpesan agar alumni PMII Kebumen membangun kepribadian yang kuat dan tangguh serta tidak pragmatis. Disambung oleh Cholidi Ibhar, IKA PMII Kebumen harus berani mengambil peran dalam pembangunan Kabupaten Kebumen dalam bentuk konsep-konsep brilian dan program-program yang nyata.
Ketua Umum IKA PMII Kebumen Makruf Widodo menyampaikan di Jawa Tengah, Kabupaten Kebumen masih menjadi kabupatan termiskin ke-2. Ini menjadi tantangan Bupati yang baru dilantik untuk memajukan Kebumen. Bupati berupaya merealisasikan program prioritas di bidang pengurangan angka kemiskinan. Ini dengan terwujudnya Kawasan Industri, Geopark dan Mall pelayanan publik serta investasi. “IKA PMII Kebumen sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial siap mengawal secara kritis dan proporsional kebijakan Bupati baru KH. Yazid Mahfudz untuk memajukan kabupaten Kebumen,” tuturnya.
Dijelaskan oleh Makruf raker menghasilkan rekomendasi untuk mengawal pemerintahan kabupaten Kebumen dalam pengentasan kemiskinan melalui kiprah Alumni PMII yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Kebumen khususnya dengan melakukan inventarisasi dan pengawalan BUMDesa.
“Untuk mensukseskan kebijakan Bupati ini perlu kekompakan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Kebumen. Tidak boleh ada satu OPD pun berjalan tanpa koordinasi dan komunikasi dengan pengambil kebijakan tertinggi di Kabupaten Kebumen. Terlebih komunikasi OPD dengan pemerintahan di tingkat bawahnya,” Sambung Makruf Widodo.
Salah satu yang menjadi sorotan IKA PMII Kebumen adalah masalah sampah plastik di Indonesia. Kini hal tersebut menurut Makruf juga sudah menjadi sorotan masyarakat Internasional. Butuh 3.000 tahun bagi sampah plastik aar bisa terurai di tanah. Sebagai wilayah agraris sampah plastik menjadi masalah yang mencemari tanah-tanah produktif. Tentunya hal ini akan mengurangi penghasilan petani Kebumen. “IKA PMII Kebumen memandang perlu mengelola sampah plastik tersebut melalui Bank Sampah yang didukung oleh pemerintah Kebumen,” terangnya.
Ketua Panitia Raker Mustolih didampingi Sekretaris IKA PMII Kebumen Dwi Kurniawan Isnen mengamukakan hingg kini masih terjadinya kesenjangan di dunia pendidikan antara siswa di kota dan desa abilitas dan disabilitas, miskin dan kaya. Ini telah menjadikan sebagian masyarakat Kebumen kurang terbuka terhadap pengetahuan baru. “IKA PMII Kebumen merekomendasikan adanya kebijakan pendidikan yang setara untuk mewujudkan keadilah sosial bagi seluruh rakyat Indonesia khususnya di Kabupaten Kebumen,” tegas Mustolih.
Dwi Kurniawan Isneni menyampaikan dalam menyikapi era millenial IKA PMII Kebumen memanfaatkan berbagai media sosial. Ini untuk mendistribusikan pemikiran dengan memperbanyak koten-konten yang berisi pendidikan cinta Pancasila dan NKRI serta menjauhkan dari pemahaman-pemahaman menyimpang. “Di samping itu penguatan pendidikan kebangsaan di lembaga pendidikan formal dalam rangka menangkal ideologi radikal dan ormas terlarang juga menjadi fokus garapan IKA PMII Kebumen,” ucapnya. (mam)
