• Berita Terkini

    Senin, 04 Maret 2019

    Bocah Kelas VI SD Tewas Tenggelam di Kutowinangun

    fotopolreskebumen
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kecelakaan perairan hingga merenggut nyawa kembali terjadi. Kali ini, seorang siswa SD di Kecamatan Kutowinangun, ditemukan meninggal di dasar Sungai Cawang yang terletak di antara Desa Pejagatan dan Desa Mrinen, kecamatan setempat, Minggu (3/3/2019).

    Kapolres Kebumen, AKBP Robertho Pardede melalui Kapolsek Kutowinangun,  Iptu Sugiyanto, membenarkan peristiwa tersebut. Korban bernama Khafid Nurrohman (13) yang masih duduk dibangku kelas VI SDN 1 Pejagatan Kecamatan Kutowinangun.

    "Korban ditemukan Minggu siang sekitar pukul 15.00 WIB," kata  IPTU Sugiyanto, Minggu malam tadi.

    Kejadian berawal, saat korban bersama ketiga temannya berenang di sungai Pejagatan. Sekitar pukul 14.00 WIB, korban tidak terlihat. Menyadari ada yang tidak beres, teman-teman korban berteriak memanggil-manggil nama korban.

    Teriakan itu kemudian didengar Sugiman (70), warga yang berada tak jauh dari lokasi. Sugiman lantas meminta tolong dua warga lain, Sugino (61) dan Susanto (50) warga lain. Mereka lantas melakukan pencarian.

    Kejadian itu juga dilaporkan kepada Polsek Kutowinangun. Anggota Polsek Kutowinangun di bawah pimpinan langsung Kapolsek Iptu Sugiyanto melakukan pencarian. Setelah melakukan pencarian sekitar satu jam, korban ditemukan.

    Saat itu, korban yang mengenakan celana pendek warna merah dan tidak memakai baju, ditemukan di dasar sungai. "Saat itu, korban ditemukan di dasar sungai sudah dalam keadaan meninggal. Jenasah lantas dibawa pulang ke rumah keluarganya," imbuh Kapolsek.

    Dari hasil pemeriksaan polisi dan tim medis Puskesmas Kutowinangun, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban meninggal karena murni tenggelam.
    "Dari hasil pemeriksaan oleh perawat atau bidan dinyatakan korban meninggal murni karena tenggelam dan tidak di ketemukan tanda-tanda penganiayaan," kata Kapolsek sembari menghimbau agar para orang tua berhati-hati menjaga buah hatinya saat bermain agar kejadian semacam ini tidak terulang.

    Sebelumnya, peristiwa sama juga terjadi di Kutowinangun, persisnya di Desa Jlegiwinangun, pada 10 Februari 2019. Saat itu, M Isra Anwar Rizqy, seorang bocah berusia 6 tahun ditemukan meninggal di sungai.
    Sebelum ditemukan meninggal,korban terlihat bermain di halaman rumah. Saat itu, sang ayah, Sukatno yang sedang membersihkan kandang burung, melihat anaknya tengah bermain dengan teman korban.
    Tak lama kemudian, korban tak terlihat. Ayah korban lantas melakukan pencarian. Termasuk menanyakan keberadaan korban kepada teman bermainnya. Namun, tidak ada yang mengetahui keberadaan korban. Sekitar pukul 15.00 WIB, korban ditemukan telah meninggal di sungai  SDN 1 Desa Babadsari, Kecamatan Kutowinangun atau sekitar 3 km dari rumah korban.(cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top