• Berita Terkini

    Senin, 04 Maret 2019

    Anggota DPR RI Dukung Santri Perangi Hoaks

    IMAM/ESKPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Hoaks atau berita bohong dapat menyebabkan masalah yang sangat serius, baik untuk pribadi golongan maupun bangsa. Telah banyak masalah-masalah besar yang ditimbulkan akibat berita yang tidak bertanggungjawab. Melawan hoaks kini sudah menjadi suatu keharusan. Dalam melawan hoaks para santri  harus diniati 'jihad' demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Hal ini ditegaskan oleh Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB Taufik R Abdullah saat membuka Halaqoh Kebangsaan di Kebumen, Minggu (3/3/2019).  Kegiatan tersebut terlaksanana berkat kerjasama Kementrian Kominfo RI bekerjasama dengan Fatayat NU Kebumen. Dua narasumber dalam halaqoh tersebut yakni Direktur Pengelolaan Media Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo RI Siti Meiningsih dan Ketua PCNU Kebumen KH Dawamudin Masdar MPdI.

    Halaqoh mengusung tema “Peran Serta Santri Dalam Memerangi Hoax di Media Soasial”.

    Halaqoh Kebangsaan yang diikuti oleh 500 peserta dari unsur Muslimat, Fatayat, Ansor, Banser NU, Kader Muda NU, Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyyah Kaffah (P4SK) Kebumen.

    Kini hoaks seolah telah menjadi konsumsi sehari-hari bagi masyarakat. Peran serta masyarakat tidak terkecuali santri sangat dinanti untuk menangkal penyebaran hoaks.

    Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB Taufik R Abdullah menyampaikan media sosial kini sudah dibanjiri dengan informasi hoaks yang jumlahnya mampu mengalahkan informasi yang benar dan valid. Bahkan ada pihak-pihak yang sengaja melakukan penyebaran hoaks yang disebut Saracen. “Hoaks ini dikelola dengan baik oleh orang-orang yang sengaja ditugaskan khusus untuk itu. Sehingga informasinya terlihat logis dan membuat masyarakat percaya," tuturnya.

    Dalam kesempatan itu, Taufik mengajak tokoh agama dan para santri untuk berperan serta aktif dalam media sosial. Ini untuk mewarnai medsos dengan hal-hal yang positif.  Langkah tepat untuk menangani hoaks yakni dengan tabayun, mengcounter, mengklarifikasi informasi hoaks. Taufik juga menegaskan, para santri jangan sampai membalas fitnah dengan fitnah. "Saya kira juga penting bagi Kementrian Kominfo melakukan sosialisasi UU ITE dan bahaya hoaks hingga masyarakat tingkat bawah terkait," tegasnya.

    Sementaara itu Direktur Pengelolaan Media Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo RI Siti Meiningsih mengemukakan kini hoaks sudah masuk ke sendi kehidupan masyarakat melalui media sosial. Bahkan sudah dibilang darurat. Untuk itu peran masyarakat terlebih santri sangat penting. Terlebih di era kini kaum santri juga sudah melek teknologi informasi. “Kami yakin pribdi santri akan mampu memilih dan memilah informasi dengan bekal yang dimilikinya,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top