• Berita Terkini

    Senin, 18 Februari 2019

    Warga Prembun Gotong-royong Bersihkan Sungai Bleber

    istimewa
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Banjir di Kebumen seringkali diawali dengan adanya tanggul sungai yang jebol. Akibatnya pun bisa fatal. Untuk mencegah agar musibah tak terjadi, warga Desa Mulyosri Kecamatan Prembun bergotong-royong membersihkan Sungai Bleber, yang berada di wilayah setempat, Minggu (17/2/2019).

    Tak kurang dari 300 warga mengikuti kegiatan ini. Kerja bakti tersebut dibantu oleh 18 personil TNI AD dari Koramil 10 Prembun, Kodim 0709 Kebumen.  Tampak Kepala Desa Mulyosri Sodikul Anwar serta sejumlah tokoh agama dan masyarakat Desa Mulyosri.

    Komandan Koramil (Danramil) 10 Prembun Kapten Cba Suprapto juga terlihat turun ke sungai bahu membahu dengan warga untuk membersihkan sungai. Tampak pula tokoh masyarakat yang menjadi anggota DPRD Kebumen H Sarimun dalam kerja bakti yang berakhir pukul 09.30 tersebut.



    Sejak pagi, peserta kerja bakti yang berasal dari lintas elemen masyarakat itu bahu membahu membersihkan tanaman di aliran sungai yang berhulu di Waduk Wadaslintang. Selain itu, pohon-pohon yang tumbuh di atas tanggul sungai di wilayah Desa Mulyosri sepanjang 3 km ditebang.



    "Kerja bakti ini digelar untuk membersihkan area sungai agar aliran air menjadi lancar dan tidak terjadi banjir saat hujan. Selain itu, tanaman di atas tanggul dibersihkan agar akar-akar pohon tidak menjadi penyebab tanggul jebol," ujar Kepala Desa Mulyosri Sodikul Anwar didampingi Kepala Seksi Pemerintahan Sukatman usai kerja bakti.

    Sementara itu,

    Danramil 10 Prembun Kodim 0709 Kapten Cba Suprapto mengatakan, pihaknya menerjunkan 18 personil anggota Babinsa di Koramil 10 untuk mengikuti karya bakti tersebut.

    Selain membantu masyarakat dan peduli lingkungan, karya bakti dilaksanakan sebagai wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat.

    "Melalui kegiatan seperti ini, kami juga memahami apa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat desa," ujar Kapten Cba Suprapto.



    Apresiasi juga datang dari Tokoh masyarakat Desa Mulyosri H Ponijo (66). Dia mengatakan, sejak 1992 desanya sudah tidak lagi terkena banjir setelah ada normalisasi sungai. Begitu juga pertanian juga semakin membaik.

    "Dahulu sebagian sawah pada musim tanam I tidak bisa ditanami lantaran lantaran tergenang air. Sekarang sawah-sawah sudah bisa ditanami padi," ujar Ponijo berharap dengan merawat tanggul dan sungai Desa Mulyosri dijauhkan dari bencana banjir. (cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top