 |
| IMAM/EKSPRES |
Tes urine yang dilakukan secara mendadak tersebut dijalani oleh sebanyak 71 petugas keamanan baik laki-laki maupun perempuan. Pasalnya terdapat dua petugas Rutan yang tidak dapat mengikuti tes. Ini lantaran satu orang sedang cuti dan satunya lagi, sudah purna tugas.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jateng Heni Yuwono mengemukakan, pelaksanaan tes urine ini sebagai langkah mengantisipasi peredaran narkoba di lapas atau rutan. Dalam program target minggu ke II kepala divisi memantau dan melaksanakan tes urine kepada para petugas lapas di wilayahnya. Kegiatan ini juga untuk menepis anggapan bahwa lapas merupakan tempat peredaran narkoba. "Perlu adanya langkah-langkah progresif dan serius pemberantasan narkoba," tuturnya.
Dijelaskannya sampai hari ini berdasarkan dari pantauan dan keterangan para petugas lapangan belum ditemukan adanya yang positif menggunakan narkona. Namun jika terdapat ada yang positif menggunakan narkoba telah disiapkan beberapa langkah. “Jika petugas ada yang menggunakan narkoba akan dikenakan sanksi berat yakni diberhentikan secara tidak hormat,” paparnya.
Ditegaskan, saat ini pemeriksaan para petugas rutan telah mencapai 65 persen. Pemeriksaan selanjutnya yakni di Lapas Nusakambangan Cilacap, Pemalang dan Pati. Untuk tes urine dilaksanakan berkolabrasi dengan Polres dan tenaga medis kesehatan. “Kita punya target yakni di minggu ke empat semuanya telah zero. Tidak ada lagi narapidana yang menggukan HP, dan tidak ada petugas yang menggunakan narkoba,” jelasnya.
Sementara itu, Karutan Kebumen Erwan Prasetyo menegaskan pelayanan di Rutan Kebumen terbebas dari pungutan liar. Pihaknya juga sangat mendukung upaya pemberantasan handphone, pungutan liar dan narkoba (Halinar) di Rutan Kebumen. Dalam kesempatan tersebut Erwan Prasetyo juga memastikan di Rutan Kebumen terbebas dari peredaran narkoba. (mam)
