Fakta ditemukannya Mbah Keben di hutan menjadi menarik karena sebelumnya, ada dugaan kuat Mbah Keben hanyut di Sungai Kemit. Ini setelah tim SAR Gabungan menemukan sandal dan karung berisi rumput Mbah Keben tak jauh dari Sungai Kemit.
Bako Humas BPBD Kebumen, Heri Purwoto, mengamini cerita menghilangnya hingga ditemukannya Mbah Keben cukup menarik. "Awalnya, karena tidak ada saksi ditambah ada fakta temuan sandal dan karung berisi rumput di pinggir sungai, Tim SAR menduga yang bersangkutan hanyut di Sungai," kata Heri, Minggu (10/2/2019).
Pun demikian soal lokasi hutan tempat ditemukannya Mbah Keben. Heri mengatakan, hutan itu jauh dari sungai Kemit. Sehingga mematahkan dugaan Mbah Keben hanyut kemudian terdampar di hutan.
Belum lagi dari sisi geografis."Tim kami sempat mendatangi hutan itu. Kami yang muda-muda saja sangat kesulitan mencapai lokasi karena mendannya yang sulit," katanya.
Logikanya, Mbah Keben yang sudah berusia 92 tahun, tak bakal bisa mencapai lokasi hutan terpencil itu. Namun, fakta berbicara lain. "Mungkin dia tersesat," imbuh Heri sembari geleng-geleng kepala.
Disinggung soal kondisi terakhir Mbah Keben, Heri mengatakan yang bersangkutan selamat tak kurang suatu apa. Hanya, Mbah Keben lemas karena diduga tidak makan dan minum dalam beberapa hari terakhir. Kondisi itu juga membuat Mbah Keben sulit diajak komunikasi. "Kalau ditanya, dia hanya mengangguk-angguk," imbuh Heri.
Sebelumnya, Mbah Keben, dilaporkan menghilang dari rumah Rabu (6/2). Awalnya, dia diperkirakan hanyut di sungai karena tim SAR menemukan sandal dan karung berisi rumput di kebun tak jauh dari Sungai Kemit. Kepada keluarga, Mbah Keben berpamitan hendak mencari rumput untuk pakan ternak. (cah)
