• Berita Terkini

    Sabtu, 19 Januari 2019

    Wabup Kebumen Jamin Penanganan Korban Banjir

    sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Sebanyak 525 warga di Kecamatan Puring masih mengungsi akibat rumah mereka masih tergenang banjir. Dari jumlah itu, terdapat lima orang wanita hamil dan 35 masih balita. Warga dari Desa Sidobunder, Madurejo dan Sitiadi itu mengungsi di komplek Kecamatan Puring. 
     
    Wakil Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, bersama Kapolres Kebumen AKBP Robertho Pardede, Dandim 0709 Kebumen Letkol Inf Zamril Piliang, Sekda Ahmad Ujang Sugino, mengunjungi tempat pengungsian tersebut, Jumat (18/1/2019).

    Wakil Bupati Yazid Mahfudz, memastikan para pengungsi sudah tertangani dengan baik. Termasuk bantuan logistik juga diklaim sudah tersalurkan, sehingga tidak ada pengungsi di penampungan yang kekurangan makan.

    "Termasuk dapur umum juga sudah berjalan dengan baik. Paling yang perlu diwaspadai penyakit gatal-gatal, saya sudah perintahkan Dinkes untuk menyiapkan obat-obatan," ujar Yazid Mahfudz, disela-sela tinjauannya.

    Yazid Mahfudz, berharap dalam dua hari ini tidak lagi turun hujan dan air yang merendam pemukiman segera surut. Sehingga warga bisa kembali ke rumah masing-masing dan melakukan aktivitasnya kembali.

    Usai meninjau langsung lokasi pengungsian, Wakil Bupati dan rombongan mengecek langsung Desa Madurejo yang masih dikepung banjir. Di desa tersebut hingga Jumat siang, ketinggian air hampir mencapai satu meter.

    Kapolres Kebumen AKBP Robertho Pardede, mengatakan tidak semua warga desa setempat mau mengungsi. Masih terdapat 500an warga yang tetap bertahan meski rumahnya tergenang air.

    "Mereka yang tidak mau mengungsi karena menjaga hewan ternak dan harta benda mereka," ujarnya, usai meninjau lokasi banjir di Desa Madurejo.

    Ia menjelaskan, sebenarnya banjir yang melanda enam kecamatan sejak Rabu (16/1) kemarin, sudah mulai surut. Akan tetapi, air kini malah mengalir ke Puring yang memang berada di dataran rendah. Di Kecamatan lain air sudah berangsur berkurang.

    "Karakteristik daerah Puring yang seperti mangkuk itu, jadi air malah ke sana semua akhirnya sebelum ke laut. Adimulyo terendam juga, tapi paling parah Puring," terangnya.

    Ia memastikan, para pengungsi itu saat ini sudah terakomodasi melalui pendirian posko dan dapur umum. Jumlah relawan pun masih terus bertambah. "Tadi kami dari Polri, Tagana, BPBD, dan lain-lain juga membantu evakuasi salah seorang warga. Beliau kena tipes. Kita pindah biar mudah ditangani saja," imbuhnya.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top